Penetrasi Kartu Kredit Rendah, OJK Target Inklusi Keuangan 65 Persen
Penetrasi berada di kisaran 2 persen, tergolong rendah dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 20 persen dan Singapura 40 persen.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Pergeseran perilaku konsumen keuangan dari kartu kredit menuju layanan digital masih rendah di Indonesia dibandingkan negara kawasan ASEAN.
Penetrasi berada di kisaran 2 persen, tergolong rendah dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 20 persen dan Singapura 40 persen.
Hal ini menjadi peluang bagi pelaku industri fintech untuk mendorong inklusi keuangan.
Co-Founder & COO Kredivo, Umang Rustagi mengklaim telah membuka akses kredit pertama bagi lebih dari 60 persen dari total penggunanya sejak berdiri pada tahun 2016.
"Kehadiran teknologi finansial telah memberikan ruang untuk turut mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Kami perkirakan mencapai 65 persen pada tahun ini sesuai target OJK," kata Umang, Kamis (17/10/2019).
Baca: Kredivo Luncurkan Metode Pembayaran Checkout Tercepat di Pusat Belanja Online
Ia mengatakan Kredivo berkontribusi nyata dalam layanan keuangan segmen terutama pasar milenial.
Umang menambahkan jumlah pengguna aktif Kredivo mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 126 persen year-on-year.
"Kemudahan dan kepraktisan Kredivo yang menawarkan proses aplikasi serba online dan persetujuan yang cepat berdasarkan data alternatif calon debitur menjawab kesenjangan layanan kredit di Indonesia dan menjadi alasan jumlah pengguna terus meningkat dengan pesat," ujarnya.
Berdasarkan data OJK pada bulan Agustus 2019, jumlah penyaluran pinjaman yang dikucurkan oleh fintech mencapai 49,79 triliun rupiah atau meningkat 119,69 persen dibanding dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Fintech lending juga memberikan kontribusi sebesar Rp 60 triliun atau setara dengan 4,5 miliar dolar AS terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.