Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Ekonom Pesimis Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Presiden Joko Widodo kembali memilih Sri Mulyani Indrawati untuk posisi Menteri Keuangan periode 2019-2024.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
zoom-in Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Ekonom Pesimis Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
TRIBUN/IQBAL FIRDAUS
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati berpidato pada konferensi pers dan diskusi publik Tokopedia di Djakarta Theatre Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019). Diskusi publik ini bertemakan Dampak Tokopedia terhadap Perekononian Indonesia sekaligus memaparkan hasil penelitian bagaimana Tokopedia memiliki pengaruh besar untuk perkonomian Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali memilih Sri Mulyani Indrawati untuk posisi Menteri Keuangan periode 2019-2024.

Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibereskan Sri Mulyani, terutama terkait pertumbuhan ekonomi.

Dia khawatir pertumbuhan ekonomi stagnan di kisaran 5 persen bila Sri Mulyani tak mengubah pola kebijakannya.

Sri Mulyani memberikan keterangan pers usai dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara, Selasa (22/10/2019).
Sri Mulyani memberikan keterangan pers usai dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara, Selasa (22/10/2019). (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

"Kembalinya Sri Mulyani sebagai menkeu itu artinya kita tidak akan mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun kedepan," kata Piter melalui pesan singkat, Selasa (22/10/2019).

"Perekonomian akan terjebak di pertumbuhan sekitar 5 persen. Mimpi menjadi negara besar di tahun 2045 simpan saja di laci," lanjutnya.

Baca: Terkuak Misteri Penampakan Sepotong Tangan Rangkul Jokowi di Istana Merdeka Saat Foto Bareng Menteri

Dia menyarankan agar mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menerapkan kebijakan yang pro-aktif, terutama dalam menghadapi perekonomian global.

"Yang kita butuhkan kebijakan countercyclical baik di moneter, fiskal maupun di sektor riil. Kebijakan moneter yang suda pro growth hendaknya diimbangi oleh Sri Mulyani dengan kebijakan fiskal yang penuh dengan stimulus terhadap perekonomian," kata Piter.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Piter menyarankan agar pemerintah tak takut bila kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bisa melebarkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) hingga menambah utang pemerintah.

"Jangan takut untuk melebarkan defisit, harus berani menghadapi kritik atas terus bertambahnya utang pemerintah. Fokus kepada pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Baca: 9 Hal Tak Biasa yang Pernah Dialami Pramugari Selama Penerbangan

Baca: Ditanya soal Perasaannya pada Cita Citata, sang Pacar Roy Geurts Tertawa: Itu Pertanyaan Apa?

Sebelumnya, Presiden Jokowi tetap mempertahankan posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sri Mulyani usai dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara, Selasa (22/10/2019).

"Pak Presiden meminta saya, menugaskan saya tetap menjadi menteri keuangan dan menggunakan seluruh kebijakan di dalam membantu menteri lain terkait kerja sama membangun ekonomi," tutur Sri Mulyani.

Hingga saat ini, baru Sri Mulyani yang diketahui mendapat posisi menteri yang sama di pemerintahan kedua Jokowi.

"Pak Presiden mengizinkan saya menyampaikan posisi saya, kembali jadi Menteri Keuangan," tambahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas