Cukai Rokok Naik, KSP Bahas Solusi dengan Petani Tembakau
“Kita cari solusi terbaik yang menguntungkan bagi petani,” kata Moeldoko
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Cukai Rokok Naik, KSP Bahas Solusi dengan Petani Tembakau](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/moeldoko-dan-pegiat-tembakau.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari setelah dilantik, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menerima perwakilan petani tembakau.
Para petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) itu, mengeluhkan rencana pemerintah menaikkan cukai rokok.
Baca: Beri Nilai Kabinet Jokowi 6, Yunarto Wijaya Sindir soal Rangkap Jabatan: Terlalu Banyak Tanda Tanya
Rata-rata kenaikan mencapai 21,56 persen, dengan kenaikan harga jual eceran (HJE) rokok rata-rata sebesar 35 persen.
“Sekarang kenaikan belum berlaku saja, permintaan tembakau sudah turun,” kata Agus Setiawan, Wakil Sekjen APTI kepada Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Kamis (24/10/2019).
Dalam pertemuan itu petani mengharap pemerintah mengkaji ulang kenaikan cukai rokok.
Sebab mereka merasakan penyerapan industri rokok terhadap hasil panen mereka mengalami penurunan.
"Pabrik tidak berani ambil banyak, karena mereka takut konsumsi rokok akan turun saat cukai baru berlaku,” kata Agus Pamuji, Ketua Dewan Pimpinan Pusat APTI.
Para petani berharap pemerintah mau menurunkan rencana kenaikan cukai rokok sehingga dampaknya tidak terlalu besar terhadap penghasilan petani.
"Silakan tetap naik, tetapi jangan sebesar itu,” lanjut Agus lagi.
Saat menerima para petani tembakau, Moeldoko didampingi Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi.
Kepada petani, Moeldoko menyampaikan bahwa kenaikan itu sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 152 tahun 2019, dan sudah masuk dalam skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kita cari solusi terbaik yang menguntungkan bagi petani,” kata Moeldoko.
Solusi tersebut dengan menekan sebanyak mungkin impor tembakau yang selama ini masih terjadi.
Dengan impor tembakau dikurangi, maka industri akan dipaksa menyerap tembakau lokal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.