Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inovasi Burket Pertamina EP Mampu Menghemat hingga Miliaran Rupiah

Dalam proses produksi di Tambun Field, isu tingginya impurities gas sangat berdampak pada kualitas gas sales

Editor: Sanusi
zoom-in Inovasi Burket Pertamina EP Mampu Menghemat hingga Miliaran Rupiah
dok Pertamina EP
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina EP, melalui Asset 3 Tambun Field, mempunyai wilayah operasi di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat dengan produksi minyak bumi sebesar 1.799 BOPD dan Gas sebesar 34,88 MMSCFD.

Dalam proses produksi di Tambun Field, isu tingginya impurities gas sangat berdampak pada kualitas gas sales karena adanya kandungan hydrogen sulfide (H2S) yang fluktuatif (43 ppm sampai 120 ppm).

Untuk mengatasi masalah ini, Tambun Field menggunakan chemical H2S scavenger melalui kontrak dengan pihak kedua melalui metode injeksi.

Baca: Pertamina EP Asset Papua Field Resmikan Lifting Minyak Salawati Mix Ke Kilang Kasim

Baca: Pertamina EP Cepu Mampu Menghemat Rp 12,4 Miliar Usai Tuntaskan Turn Around CPP Gundih

Upaya mengatasi impurities H2S tersebut adalah dengan mencari alternatif bahan yang dapat menghilangkan H2S baik secara abdorbsi maupun secara reaksi kimia.

“Dari studi literatur yang dilakukan ditemukan beberapa bahan atau material yang dapat bereaksi dengan H2S,” ujar Wisnu Hindadari, Pertamina EP Asset 3 General Manager dalam siaran pers hari ini.

Menurut Wisnu, pada invensi ini disediakan suatu metode dan alat yang dapat dipergunakan sebagai adsorber H2S dengan memanfaatkan bahan-bahan Besi Oksida (Fe2O3), Kapur (CaCO3), Karbon Aktif, dan Air (H2O) sebagai bahan dasarnya dan akan membentuk camputan Burket (Bubur Lengket).

Burket inilah yang akan digunakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya dapat mengatasi impurities H2S tersebut.

pertamina EP tambun
ilustrasi
Berita Rekomendasi

Selain itu, inovasi yang dilakukan adalah redesign vessel idle (over capacity asset) menjadi multi ports spreading scrubber system sebagai media perfect contact antara gas yang mengandung H2S dan slurry (bubur).

Desain ini sesuai dengan standar ASME Section VIII, Section IX, dan API 510 dan ASTM D 1072 Standard Test Method for Total Sulfur in Fuel Gasses.

Menurut Wisnu, inovasi ini berpotensi untuk replikasi di lokasi lain yang memiliki permasalahan H2S sejenis, serta berpeluang besar untuk dilakukan paten baik invensi slurry (burket) maupun desain vessel yang unik sebagai kesatuan sistem karena belum ada ditemukan sistem yang sejenis di dunia migas.

Sistem ini didesain sehingga sistem operasi produksi di Stasiun Pengumpul (SP) Tambun eksisting tidak terganggu sehingga volume produksi gas yang dialirkan ke konsumen tetap terjaga.

“Sistem tersebut merupakan ide dari tim di Tambun Field,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Pertamina EP Asset 3 awalnya mencari alternatif solusi masalah kandungan H2S yang tinggi (rata-rata 12,37 ppm) di Tambun Field.

Pasalnya, ambang batas yang diperbolehkan untuk perjanjian jual beli dengan konsumen sebesar 8 ppm.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas