TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika kamu menggandrungi barang fashion bermerek internasional dan terjamin orisinalitasnya, tak perlu repot-repot keluar negeri. Adalah Banananina, reseller lokal terkemuka di Indonesia yang menyediakan barang fashion bermerek dan terjamin keasliannya, seperti tas, sepatu, dompet, aksesoris, dan lain-lain.

Sang pendiri, Fitri Maya Safira, gemar membeli tas bermerek saat melancong ke luar negeri, untuk kemudian dijual kembali melalui Multiply pada 2009. Permintaan yang semakin besar membuat Banananina akhirnya bermitra dengan para supplier dan membuka toko fisik di Menteng Central, Jakarta Pusat.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman Banananina memutuskan untuk mendirikan situs e-commerce pada 2016 dengan nama banananina.co.id, dan juga memutuskan untuk memperluas pasarnya dengan mengiklankan produk secara online melalui Facebook Ads.

Sepuluh tahun berhasil mengenalkan Banananina melekat di kepala para pecinta fashion, kini Banananina memberanikan diri untuk memasang iklan di Facebook Ads demi memperluas pasar dan meningkatkan awareness merek dagangnya.

Kehadiran Facebook Ads di tengah geliat para entrepreneur adalah berkah. Pasalnya, kini para pegiat usaha dapat lebih mudah mengiklankan brand melalui campaign di Facebook Ads.

Fitur Campaign Budget Optimization

Saat beriklan melalui campaign, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah budget yang digelontorkan untuk sebuah campaign. Untuk itu, pengguna harus mengalokasikan pengeluaran iklan dengan efektif untuk setiap ad set agar tidak mengalami kebocoran budget.

Salah satu siasat cemerlang Banananina dalam efisiensi budget campaign adalah dengan menggunakan fitur Facebook Ads bernama Campaign Budget Optimization.

Campaign Budget Optimization adalah fitur Facebook yang memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan penggunaan budget yang efisien untuk mendapatkan hasil yang paling memuaskan.

Fitur ini akan memastikan budget yang dikeluarkan sesuai dengan strategi penawaran budget.

Perlu diketahui sebelumnya, campaign budget adalah anggaran yang ditetapkan pengguna pada tataran campaign (bukan tataran ad set). Selama campaign iklan berlangsung, semua campaign akan mengalami optimalisasi budget.

Secara otomatis penyaluran budget ke setiap ad set—yang berisi materi iklan—akan berbeda-beda tergantung performa ad set.

Ad set dengan performa bagus akan dapat jatah budget lebih besar, sedangkan ad set yang performanya kurang memuaskan akan secara otomatis dilimpahkan jatah budget yang lebih sedikit.  

Upaya optimasi campaign budget di atas sedang gencar dilakukan oleh Banananina. Tribunnews berkesempatan mewawancarai Dea Andhika, manajer humas Banananina, yang menceritakan pengalaman baik selama menggunakan fitur Campaign Budget Optimization (selanjutnya ditulis CBO) dalam Facebook Ads.

Apa, sih, yang membuat Banananina akhirnya memutuskan untuk beriklan di FB Ads dan menggunakan fitur CBO?

Kami sudah 10 tahun berdiri, dan kami pikir di era perkembangan digital ini kami nggak bisa terus konvensional. Makanya, kami pasang iklan di media sosial melalui Facebook Ads untuk meningkatkan awareness.

Fitur yang paling kami sering pakai adalah CBO, karena sangat memudahkan kami untuk beriklan dan menentukan budget atau mengalokasikan budget. Misalnya, kami punya budget 300 ribu, itu kan di dalam satu campaign ada beberapa ad set. Kita kadang kebingungan, iklan di ad set mana yang harus kita kasih budget lebih besar.

Bagaimana CBO memudahkan Banananina untuk mengoptimalkan budget iklan?

Kami kan mengandalkan konten kreatif sebagai materi iklan dalam ad set. Terkadang bingung memikirkan konten mana yang result-nya akan bagus. Nah, CBO membantu kami menaruh budget di tataran campaign. Nanti, algoritma Facebook yang akan mengalokasikan budget itu secara otomatis ke ad set yang ada.

Misal, jika ada satu ad set yang performanya lebih optimal, berarti ad set itu akan diberi budget yang lebih besar, dan sebaliknya, jika performa ad set-nya kurang bagus, budget yang disalurkan ke sana jadi lebih kecil.

Semudah itukah menggunakan fitur CBO?

Sangat mudah! Kita benar-benar hanya bikin campaign, aktifkan fitur CBO, lalu tulis budgetnya berapa (yang ditawarkan).

Meski otomatis, apakah ada pengawasan campaign dari pihak Banananina?

Ya, kami prinsipnya kalau masang materi iklan enggak ditinggal begitu saja. Pasti kita pantau dan awasi campaign-nya, kita kami kontrol sehari-hari perkembangannya bagaimana. 

Meski otomatis dioptimasi oleh learning machine-nya FB, kita juga harus mengawasi ad set ini, takutnya ada konten yang sudah kelamaan dan tidak relevan lagi.

Apa yang paling diperhatikan oleh Banananina saat memasang iklan dan mengaktifkan CBO?

Dengan CBO, kita tahu konten marketing mana yang performanya bagus dan disukai target market, atau yang engagement dan reach-nya tinggi, jadi kita tahu selanjutnya konten seperti apa yang harus kami hasilkan.

Dengan kata lain, pengeluaran belanja iklan Banananina bisa jadi lebih hemat dong?

Iya, lebih hemat karena dia mengalokasikan dana lebih besar ke ad set yang performanya paling optimal. Jadi, ibaratnya kita nggak buang-buang uang untuk bikin konten yang kita nggak tahu performanya akan bagus atau engga.

Apalagi kami produce konten sendiri, ada studio di kantor.  Jadi dengan CBO kami tahu akan buat konten seperti apa. Nggak akan wasting time dan money buat bikin konten yang performanya nggak optimal atau kurang disukai target market kami.

Jadi, bagi kamu pegiat bisnis yang ingin membuat budget iklan lebih efisien, gunakan fitur Campaign Budget Optimization untuk membuat hasil yang lebih optimal dan mencegah kebocoran budget.

Caranya pun mudah, cukup aktifkan fitur Campaign Budget Optimization saat mengatur campaign budget dan strategi penawaran campaign. Lalu, percayakan Facebook untuk bikin iklan kamu lebih efektif.

Masih bingung? Klik di sini untuk informasi lebih lengkap tentang Campaign Budget Optimization. (*)

Penulis: Bardjan