Perang Dagang, Amerika Serikat Masih ''Jagoan'', China Sebagai Anak Baru Berupaya Melawan
Chatib Basri mengumpamakan Amerika Serikat yang masih dianggap 'jagoan' ekonomi dunia dan China sebagai anak baru berupaya melawan.
Editor: Sanusi
![Perang Dagang, Amerika Serikat Masih ''Jagoan'', China Sebagai Anak Baru Berupaya Melawan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/diskusi-publik-dampak-tokopedia-terhadap-perekonomian-indonesia_20191011_131246.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan menteri keuangan Chatib Basri mengumpamakan Amerika Serikat yang masih dianggap 'jagoan' ekonomi dunia dan China sebagai anak baru berupaya melawan.
Perang dagang antara keduanya kini dianggap bagian dari siklus ketika ada negara superpower merasa terganggu dengan kekuatan baru seperti China.
![Menteri Keuangan RI 2013-2014 Chatib Basri berpidato pada diskusi publik Tokopedia di Djakarta Theatre Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019). Diskusi publik ini bertemakan Dampak Tokopedia terhadap Perekononian Indonesia sekaligus memaparkan hasil penelitian bagaimana Tokopedia memiliki pengaruh besar untuk perkonomian Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/diskusi-publik-dampak-tokopedia-terhadap-perekonomian-indonesia_20191011_131334.jpg)
"Ini tidak pertama kali terjadi dalam sejarah, dulu Athena dengan Roma juga begitu. Setiap kali ada kekuatan baru muncul, kekuatan yang lama itu pasti akan terganggu," ujar Chatib di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Amerika Serikat, ia menjelaskan, adalah kekuatan lama perekonomian dunia, sedangkan China jadi kekuatan baru dan saling beradu dalam perdagangan.
Setelah isu perdagangan usai diyakini akan dibuat isu lainnya supaya kedua negara tetap membangun rivalitas akibat ketidaksenangan Amerika Serikat terhadap China.
![Perang Dagang Amerika - China](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perang-dagang-amerika-china_20170124_110804.jpg)
"Kalau nanti isu perdagangan selesai akan cari lagi isu yang lain karena isunya itu adalah rivalitas antara China dengan Amerika. Karena itu, saya bilang isu perang dagang ini panjang," kata Chatib.
Di sisi lain, Chatib menambahkan, perang dagang tersebut berdampak ke pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mengalami perlambatan hanya di kisaran 5 persen.
"Perlambatan ekonomi itu akan terjadi, apakah itu pertumbuhan ekonomi 5 persen atau 5,1 persen. Isunya adalah persaingan antara China dan Amerika, kalau isu perdagangan selesai mungkin Amerika akan cari isu lain soal teknologi, soal Huawei," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.