Temui Menteri Teten Masduki, Bos Tokopedia Singgung Problematika UMKM
Data terbaru Tokopedia, UMKM terus mengalami pertumbuhan dengan saat ini jumlaj penjual 6,6 juga dan 86,5 persen di antaranya umkm baru.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Banyaknya produk atau merk lokal yang diciptakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) membuat peluang baru bagi masa depan industri di tanah air.
Sebut saja brand lokal yang melegenda hingga produknya dikenal dunia adalah Indofood, Djarum, Wings, Mayora, Orangtua Group, dan masih banyak lagi.
Pendiri sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya menegaskan UMKM harus naik kelas.
Hal itu ia sampaikan usai bertemu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di kantor KemenkopUKM, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).
”Tadi bicara dengan Pak Menteri bagaimana UMKM tidak hanya berhenti sebagai UMKM. Mereka harus bisa naik kelas sebagai brand masa depan yang berkelas dunia. Tokopedia besar juga karena UMKM,” ujar William.
Data terbaru Tokopedia, UMKM terus mengalami pertumbuhan dengan saat ini jumlaj penjual 6,6 juga dan 86,5 persen di antaranya UMKM baru.
”Bisnis Tokopedia hampir semua UMKM ya. Jadi kebanyakan UMKM baru,” sambung pria yang lahir di Pematang Siangar, Sumatera Utara tersebut.
Namun dirinya tak menampik, UMKM juga menemui hambatan yang amat kompleks yakni masalah perizinan.
Menurutnya, persoalan berlarut ini membuat UMKM tidak dapat berekspansif di negeri sendiri.
Berangkat dari permasalahan itu pula muncul stigma UMKM selalu dipandang perlu dikasihani, padahal mereka adalah entreprenuer.
“Banyak sekali UMKM ini terkendala perizinan. Saat UMKM mau memproduksi sendiri, tetapi saat mau buat produksi secara nasional itu kerap kali menemui persoalan izin yang lama. Tentunya kalau ini sudah lambat maka UMKM sulit sampai menjadi pemasaran meluas atau jadi eksportir,” ucap William lagi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya merancang model bisnis baru agar pelaku UMKM dapat menyerap lebih besar Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Dana Bergulir.
Ia menyebut sedang merancang bentuk bisnis model kemitraan UMKM dengan perusahaan e-commerce dalam negeri.
“Pendekatan baru dilakukan melalui kerja sama kemitraan antara kluster dengan usaha besar. Model bisnis itu bakal diluncurkan pada 2020 mendatang. OJK siap, mestinya 2020 sudah bisa jalan," kata Teten.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.