BNI Sulit Longgarkan Suku Bunga Kredit karena Biaya Dana Masih Tinggi
"Kita lihat pelan-pelan. Kalau cost of fund turun, kita baru berani menurunkan (bunga kredit)."
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya merespon permintaan Presiden Jokowi agar perbankan menurunkan suku bunga pinjamanya.
Ditemui di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019, Direktur Keuangan BNI Ario Bimo mengatakan pihaknya siap menurunkan suku bunga kredit jika biaya dana atau cost of fund perseroan juga turun.
"Kita lihat pelan-pelan. Kalau cost of fund turun, kita baru berani menurunkan (bunga kredit). Jadi intinya kami turunin cost of fund baru bisa review bunganya," ujar Ario di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Dia menyebut, loan to deposit ratio (LDR) atau rasio pinjaman terhadap simpanan di BNI saat ini di angka 96,6 persen.
Sehingga hal itu menjadi kendala dalam penurunan suku bunga kredit.
"LDR kami 96,6 %, jadi intinya kami nurunin cost of fund dulu, baru bisa review bunganya," kata Ario.
Baca : Bila Tak Kunjung Upload APBD, Ini Ancaman William Aditya ke Anies Baswedan, Sebut Gubernur Amatiran
Sebelumnya, saat membuka IBEX 2019 Presiden Jokowi memerintahkan agar perbankan -bank menurunkan suku bunga kredit. Jokowi kemudian membandingkan besaran suku bunga pinjaman perbankan di Indonesia dengan negara lainnya.
"Saya mengajak serius memikirkan untuk menurunkan suku bunga kredit, masa negara lain sudah turun, BI rate sudah turun, banknya belum? Saya tunggu," kata Jokowi.