Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

B30 Akan Dimulai, Apakah Produksi Sawit Indonesia akan Membaik?

Satu di antara hal yang menjadi sorotan adalah apakah problematika sawit akan mendapat perhatian serius, apalagi B30 akan segera digelar pada 2020

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in B30 Akan Dimulai, Apakah Produksi Sawit Indonesia akan Membaik?
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Petani sawit mengangkut hasil kebun mereka di lokasi loading Terima Buah Sawit (TBS) untuk dibawa ke pabrik pengolahan minyak sawit di Desa Semoi III, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produktivitas Sawit di Indonesia terus mendapat perhatian serius dari para pelaku bisnis tanah air.

Satu di antara hal yang menjadi sorotan, apakah problematika sawit akan mendapat perhatian serius? Apalagi B30 akan segera digelar pada 2020.

Melihat kondisi tersebut, Kagama Virtual mengadakan diskusi dalam bentuk Kopdar dengan tema “B30 mulai 2020, Tantangan Eskalasi Produktivitas Sawit Indonesia” di rema manado, Epiwalk Ground Floor, Jl HR. Rasuna, Jakarta Pusat, Rabu (13/11).

Penggagas diskusi adalah Direktur Produksi PT Pupuk Kujang, Maryono.

Dia mengatakan berawal dari obrolan santai, berberapa rekannya berinisiatif untuk melakukan diskusi santai khas Kagama Virtual dengan tema “B30 mulai 2020, Tantangan Eskalasi Produktivitas Sawit Indonesia”.

Maryono mengatakan, Presiden Jokowi telah mencanangkan Program Mandatori Biodiesel B30 mulai Januari 2020. Selain alasan penghematan anggaran pengadaan BBM fosil, program tersebut juga menjadi solusi diberlakukannya pembatasan impor CPO oleh Uni Eropa terkait isu deforestasi.

“Masyarakat sawit Indonesia sempat terpukul oleh kebijakan pembatasan impor CPO oleh Uni Eropa tersebut, mengingat kontribusi terhadap pendapatan nasional yang mencapai 370T atau sekitar 3% dari PDB Indonesia disumbang dari produk sawit ini,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Bila dibandingkan dengan negara produsen sawit yang lain, Malaysia kata Maryono, produktivitas sawit kita sangat rendah.

Luas perkebunan sawit Indonesia yang mencapai sekitar 14 juta Ha, hanya mampu menyumbang 50% produksi sawit dunia, sedangkan Malaysia dengan luas lahan sawit sekitar 6 juta Ha mampu menyumbang 30% lebih dari total produksi sawit dunia.

“Maka tantangan terbesar untuk meningkatkan produksi sawit tanpa menimbulkan isu deforestasi adalah dengan peningkatan produksi per hektar lahan sawit. Apakah tantangan peningkatan produktivitas sawit ini akan terjawab dengan terpenuhinya supply pupuk bagi perkebunan sawit? Kita akan temukan jawabannya bersama dalam Dialog KaVir yang menghadirkan Direktur Eksekutif APINDO, Danang Girindrawardana dan Direktur Produksi PT. Pupuk Kujang, Maryono,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas