Inilah 5 Pemenang Karya Kreatif Atap Berkonsep Hijau di Sayembara Arsitektur OGRA 2019
Peserta sayembara merancang atap rumah sesuai tema yang ditentukan panitia yaitu “Tropical Green Roof System”.
Editor: Choirul Arifin
![Inilah 5 Pemenang Karya Kreatif Atap Berkonsep Hijau di Sayembara Arsitektur OGRA 2019](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/benefecial-space.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sayembara Desain Atap Onduline Green Roof Award 2019 (OGRA 2019) yang digelar produsen atap bitumen Onduline, PT Onduline Indonesia, telah memasuki tahap akhir. Lima orang dinyatakan sebagai pemenang, dengan juara 1, 2 dan 3 serta dua juara harapan.
Seperti penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, sayembara kali ini bertujuan mencari gagasan kreatif dan inovatif tentang rancang atap untuk rumah tinggal sesuai konteks lingkungan.
Peserta sayembara merancang atap rumah sesuai tema yang ditentukan panitia yaitu “Tropical Green Roof System”.
Pemilihan konsep sistem green roof yang diaplikasikan pada desain dapat menggunakan sistem green roof dari mana pun dan tidak diwajibkan menggunakan sistem green roof dari Onduline.
"Kami sebagai penyelenggara sayembara tidak mewajibkan peserta harus menggunakan produk Ondugreen," ujar Reissa Siregar, Marketing Communications Manager PT Onduline Indonesia dalam keterangan persnya, Jumat (15/11/2019).
Country Director PT Onduline Indonesia Tatok Prijobodo, mengungkapkan, ang menjadi catatan hebat dari Sayembara Onduline Green Roof Award 2019 ini adalah adanya kenaikan jumlah peserta dan karya dari tahun sebelumnya.
“Kami bersyukur berdasarkan data yang masuk, ada kenaikan jumlah karya yang diterima dari peserta perorangan maupun atas nama firma, dibandingkan dengan tahun lalu,” ucap Tatok.
Baca: Ramadan di Sunter, Yuk Mampir ke Masjid Ramlie Musofa, Bangunannya Mirip Taj Mahal
Berdasarkan data yang masuk, total karya OGRA 2019 yang diterima sebanyak 138 karya desain dan meningkat dari OGRA 2017 sebelumnya (naik 15%).
Semua karya yang masuk dinilai oleh para dewan juri yang kompeten dan ahli di bidangnya, antara lain Naning Adiwoso (pendiri dan Ketua Green Building Council Indonesia), Anggia Murni (arsitek profesional dan principal Tropica Greeneries), juga Tatok sendiri. Penjurian dilakukan secara tranparan.
Baca: 10 Bandara Paling Menakjubkan di Dunia, Mana yang Menurutmu Paling Bagus?
“Intinya rancangan atap rumah harus memenuhi kriteria sehat, nyaman dan dapat diterapkan, selain memenuhi nilai estetika dan ramah lingkungan,” ujar Naning.
Penjurian berlangsung dalam beberapa tahap sejak pertengahan Oktober 2019. Hingga penjurian tahap akhir tim juri memilih 10 besar hingga ditentukan juara 1,2, 3 berdasarkan pada hasil diskusi dewan juri pada Selasa (12/11/2019) di Tangerang menjelang pengumuman juara dan penyerahan hadiah yang berlangsung di House of Onduline, Alam Sutera.
“Sebetulnya desain yang masuk bagus-bagus, secara penampilan oke. Tetapi ada beberapa peserta yang melupakan fungsi rancang atapnya, mereka terlalu fokus pada penampilan. Ada juga beberapa peserta yang memasukkan unsur tanaman di atas atap, itu menjadi poin tambahan dalam penilaian tim juri,” ujar Anggia Murni.
Tatok menambahkan, penilaian karya juga sangat mempertimbangkan potensi rancang atap tersebut mudah diterapkan.
“Harus bisa diterapkan karena kalau hanya sekadar konsep awal tanpa detailing akan susah diaplikasikan. Beberapa karya bagus tetapi tidak ada detailnya sehingga kami sulit mengetahui seberapa dalam konsepnya,” paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.