Wapres Maruf Sebut Market Share Keuangan Syariah di Indonesia Baru 8,6 Persen
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan ekonomi dan keuangan berbasis syariah memiliki potensi peranan yang tidak kalah penting
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan ekonomi dan keuangan berbasis syariah memiliki potensi peranan yang tidak kalah pentingnya dari ekonomi konvensional.
Dalam Silaturahmi Kerja Nasional (SILAKNAS) 2019 pada rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, ia menyebut market share keuangan syariah baru mencapai angka 8,6 ℅ hingga Januari 2019.
Angka ini termasuk perolehan market share untuk sektor perbankan dan asuransi.
"Sampai Januari 2019, market share keuangan syariah di Indonesia termasuk perbankan dan asuransi baru mencapai 8,6 persen," ujar Ma'ruf, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Namun khusus sektor perbankan syariah, angka market share yang dicapai kurang dari 6 persen.
Kendati demikian, ia berharap agar pengembangan ekonomi syariah ini bisa dilakukan secara bersamaan dengan pembangunan ekonomi konvensional.
"Tapi catatan penting saya, sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus dapat berjalan beriringan dengan perkembangan ekonomi dan keuangan konvensial," jelas Ma'ruf.
Perlu diketahui, Indonesia kini menempati posisi pertama dalam laporan Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019, hal ini menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia dalam pasar keuangan Islam.
Baca: Transaksi Rp 300 Triliun/Tahun, Pasar Modest Wear Tanah Air Punya Potensi Besar
Menurut Ma'ruf, ada sejumlah faktor fundamental yang menjadi alasan unggulnya Indonesia dari negara lain.
Mulai dari dukungan politik yang kuat dari Pemimpin tertinggi yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerangka regulasi keuangan syariah yang terbangun secara memadai.
Sampai kemudian ekosistem yang telah mengalami perbaikan dan berdampak pada peningkatan partisipasi sektor swasta dalam pengembangan keuangan berbasis syariah.
IFCI juga melihat potensi yang dimiliki beberapa lembaga keuangan syariah di Indonesia, seperti Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) dan BTPN Syariah.
Khusus Mandiri Syariah, bank ini memang telah diakui oleh Global Islamic Finance Awards (GIFA) dan Islamic Retail Banking Awards (IRBA) sebagai bank yang mampu bersaing dengan Perbankan dan Lembaga Keuangan Islam global.
Sementara itu, bank syariah lainnya seperti BTPN Syariah juga telah menunjukkan perkembangan yang jauh lebih positif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.