Gandeng Yusuf Mansur, Adhi Commuter Properti Luncurkan Proyek Apartemen Rivia di Sentul
Total 120 ha lahan Adhi City, akan digarap selama 20 tahun ke depan dengan total target pendapatan Rp 23 triliun.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak usaha PT Adhi Karya Tbk kembali meluncurkan tiga proyek hunian baru di kawasan Kabupaten dan Kota Bogor, masing-masing Rivia, Adhi City (keduanya di kawasan Sentul) dan Grand Central Bogor di tengah Kota Bogor.
Tiga proyek properti ini resmi diluncurkan di ajang pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (18/11/2019).
Menariknya, satu dari tiga proyek baru ACP ini, satu proyek diantaranya yakni Rivia, merupakan proyek kerjasama dengan Ustadz Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur dan mitranya menjadi pemilik lahan dan pihak ACP yang membangun proyeknya dengan skema bagi hasil.
Pundjung Setya Brata, Komisaris Utama PT ACP dalam paparannya menjelaskan, tiga proyek baru ini dikembangkan ACP untuk mempercepat pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) di Kota Bogor yang saling terhubung dengan moda transportasi publik, terutama light rail transit (LRT).
Rivia merupakan proyek hunian high rise berwujud apartemen dengan menawarkan konsep pemukiman menyatu dengan alam sekitar dengan total luas lahan 4,5 ha.
Proyek ini memanfaatkan kontur perbukitan di Sentul Selatan dengan pemandangan alam yang masih sangat asri, perbukitan hijau, gunung, serta dilewati aliran Sungai Cikeas sepanjang 500 meter di sisi kompleks.
Rivia akan terdiri dari 4 tower apartemen dan 1 tower hotel dengan konsep 'Deep Nature Immersion'.
Grand Central Bogor
Hanif Setyo Nugroho, Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti mengatakan, Grand Central Bogor (GCP) merupakan proyek hunian apartemen yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan di bawahnya hasil akuisisi ACP dari pengembang Cowell Development. Hunian ini berlokasi di tengah kota dan bersebelahan persis dengan Stasiun Bogor dengan jarak hanya sekitar 50 meter.
Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 5.731 m2 terdiri dari 1 tower apartemen setinggi 22 lantai dengan total 833 unit apartemen.
ACP menawarkan GCP sebagai pilihan investasi properti yang tepat karena ke depannya unit apartemen milik konsumen bisa dikerjasamakan untuk disewakan kepada pihak ketiga.
"Ada peluang untuk kita pasarkan sebagai serviced apartment. Ada jaminan investasi untuk yang menginginkan yield dan ini akan jadi high rise apartemen pertama di Bogor dan ini yang membuat kami optimistis untuk mengakuisisi Grand Central Bogor," jelas Hanif.
GCP akan mulai dibangun pertengahan 2020 dan akan dilengkapi dengan 24 unit ruko. Pada setiap 3 lantai apartemen akan penghuni bisa menikmati sky garden untuk melihat keindahan kota Bogor.
Hanif menjelaskan, dari proyek GCB ini pihaknya menargetkan total pendapatan Rp 600 milliar yang akan dicapai dalam 3 tahun.
Adhi City
Hanif menjelaskan, Adhi City merupakan proyek dengan luasan lahan terbesar dari 3 proyek baru yang diluncurkan ACP di gelaran IPEX 2019 di JCC Senayan.
Adhi City dirancang dengan konsep smart city yang modern dan berkelanjutan dan berlokasi di Km 33 ruas tol Jagorawi di Sentul dan bersebelahan dengan Stasiun LRT tahap 2 dan Intermoda.
Dikonsep sebagai ‘the next CBD Bogor’, Adhi City dibangun di atas lahan seluas 120 ha dengan menghadirkan beragam premium cluster dan apartemen medium rise, pusat entertainment dan lifestyle berbasis nature, serta penggabungan area office dan finansial center.
"Untuk tahap awal, Adhi City ini kita kembangkan sebanyak 5 ha dulu dalam dua cluster. Cluster pertama untuk milenial berupa hunian landed (rumah) dengan harga jual Rp 500 jutaan dengan tipe 30/60 dan untuk cluster kedua untuk segmen senior seharga Rp 800 jutaan dengan tipe 60/120," jelas Hanif.
Hanif menyebutkan, untuk total 120 ha lahan Adhi City, akan digarap selama 20 tahun ke depan dengan total target pendapatan RFp 23 triliun.
"Ke depan kita ingin proyek Adhi City ini bisa diduplikasi di tempat lain dan tetap terintegrasi dengan transportasi publik," ungkap Hanif.
Beroperasi Desember 2021
Keberadaan 3 proyek hunian terbaru ACP yang dekat dengan stasiun LRT menjadi nilai jual lebih yang ditawarkan pengembang ini kepada konsumen dan investor.
"Kita percaya peradaban masa depan adalah yang terintegrasi dengan urban transport," ungkap Hanif.
Pundjung Setya Brata, komisaris utama PT Adhi Commuter Properti menyatakan, moda transportasi LRT Jabodebek saat ini sudah diujicoba dengan trase dari Cibubur ke Ciracas.
"Secara fisik Juni 2021 LRT akan selesai digarap, ujicobanya nanti selama 6 bulan dan pada Desember 2021 sudah resmi beroperasi dan dimanfaatkan oleh para penghuni LRT City di Cibubur maupun Bekasi," ungkap Pundjung.
Baca: Ustadz Yusuf Mansyur: Sukmawati Sudah Offside, Umat Islam Agar Tahan Emosi
Dia menyebutkan, waktu tunggu penumpang yang akan naik LRT hanya 3 menit interval antarkereta yang berangkat untuk trase dari Dukuh Atas ke Cawang.
Sementara waktu tunggu mencapai 6 menit untuk trase dari Cibubur ke Cawang. "Jadi menunggunya tak perlu lama. Dari Cibubur ke Dukuh Atas hanya perlu waktu tempuh perjalanan 30 menit," beber Pundjung.
Baca: Apartemen LRT City Bekasi Timur-Green Avenue Dibanderol Mulai Rp 13,6 Juta per Meter
Pengerjaan fisik proyek LRT Jabodebek Tahap 1 sudah mencapai 67,3 persen per 4 Oktober 2019. "Ditambah tahapan uji coba sedang dilakukan untuk LRT Rute Cibubur - Cawang maka ini momen tepat untuk membeli apartemen LRT City," ujarnya.
Di luar 3 proyek yang diluncurkan, ACP dengan brand LRT City saat ini telah mengembangkan sembilan kawasan TOD yang terkoneksi dengan LRT Jabodebek.
Masing-masing adalah, LRT City Bekasi Timur - Eastern Green & Green Avenue, LRT City Jatibening Baru – Gateway Park, LRT City Ciracas – Urban Signature, LRT City Sentul – Royal Sentul Park, LRT City MT Haryono – The Premiere MTH, MTH 27 Office Suites, Cisauk Point - Member of LRT City dan Oase Park - Member of LRT City.