Konsumsi Ayam Per Kapita Indonesia Lebih Rendah dari Malaysia
Presiden Komisaris Charoen Pokphand T Hadi Gunawan mengatakan, pada saat itu konsumsi ayam masih kurang lebih 1,5 kilogram per kapita pada awal 1973.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menyatakan, saat ini konsumsi daging ayam di Indonesia sudah 13 kilogram per kapita.
Presiden Komisaris Charoen Pokphand T Hadi Gunawan mengatakan, pada saat itu konsumsi ayam masih kurang lebih 1,5 kilogram per kapita pada awal 1973.
"Keluarga saya hanya bisa menikmati satu sampai dua kali telur dan daging ayam pada waktu itu. Pada saat ini kita bisa menikmati hampir setiap hari daging ayam dan telur," ujarnya di Kantor Pusat Charoen Pokphand di Ancol, Jakarta, Minggu (24/11/2019).
Baca: Federasi Sepak Bola Malaysia Sempat Melarang Kedatangan Suporter Timnas Indonesia
Namun, ia mengungkapkan, konsumsi daging ayam Indonesia masih lebih rendah dibanding Malaysia yakni sekira 40 kilogram per kapita.
"Malaysia konsumsinya lebih kurang 40 kilogram per kapita. Saya yakin suatu saat kita akan terus berkembang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, seperti negara tetangga," kata Hadi.
Sementara, pencapaian Charoen Pokphand di industri peternakan dinilainya sudah sesuai tujuan dari pendiri yakni bisa bermanfaat untuk masyarakat.
"Apa yang telah dicapai dari grup sampai saat ini tidak luput dari salah satu filosofi pendiri yaitu keberadaan grup harus bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, bermanfaat bagi negara dan bermanfaat juga bagi kemajuan perusahaan di industri peternakan di Indonesia," pungkasnya.