Menkeu Era SBY Minta Pemerintah Hemat Anggaran
Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Chatib Basri meminta pemerintah untuk hemat anggaran
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Chatib Basri meminta pemerintah untuk hemat anggaran.
Chatib menjelaskan, salah satu yang harus dipangkas yaitu tunjangan profesi guru. Selain itu, anggaran lain yang perlu disorot yakni potensi mengendapnya dana transfer ke daerah.
Baca: Erick Thohir Tunjuk Chatib Basri Jadi Wakomut Mandiri
"Misalnya tunjangan profesi guru, alokasi transfer daerah, uangnya mengendap. Jadi, mesti dilihat alokasinya, jangan-jangan bukan soal uangnya tidak ada, tapi desainnya,” ujarnya dalam acara 'Terobosan APBN untuk Indonesia Maju' di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Chatib menambahkan, anggaran sektor pendidikan hingga dana alokasi ke daerah selama ini sudah besar, namun dampaknya tak begitu signifikan.
Menurutnya, efektivitas anggaran negara diperlukan dalam melakukan transformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dikaji, uang yang dikeluarkan itu ada dampak terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Orang selalu mengeluh persoalannya uang, padahal ada yang uangnya besar, tapi hasilnya tidak punya dampak,” kata Chatib.
Selain itu, pemerintah dimintanya untuk selektif dan cermat dalam memberikan insentif pajak, sehingga menjadi tepat sasaran.
“Tax insentif jumlahnya Rp 240 triliun, itu angkanya besar. Apakah itu efektif? Diperlukan sektor swasta enggak? Percuma dikasih insentif, tapi tidak membuat investasi jadi naik,” pungkasnya.