Korsel Siapkan USD 50 Juta untuk Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia
NRC menyiapkan dana sebesar USD 50 juta atau setara Rp210 miliar (kurs Rp14000 per USD) untuk pengembangan industri 4.0 di Indonesia
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melakukan pertemuan bilateral dengan National Research Council for Economic, Humanities, and Social Sciences (NRC) Korea Selatan sebagai tindak lanjut dari kerja sama pengembangan riset dan ilmu pengetahuan untuk menopang era revolusi industri 4.0.
Pertemuan yang digelar di Bali, Jumat (13/12/2019) itu dihadiri Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI Harjanto dengan Sekretaris Jenderal NRC Hong Keun Gil.
Harjanto mengatakan, NRC menyiapkan dana sebesar USD 50 juta atau setara Rp210 miliar (kurs Rp14000 per USD) untuk pengembangan industri 4.0 di Indonesia dalam lima tahun mendatang.
"Budgeting mereka diapprove pemerintah Korsel untuk bantu kita mengimplementasikan penerapan Making Industri 4.0. Budgetingnya kurang lebih USD 50 juta untuk periode lima tahun," kata Harjanto.
Menurutnya, kedua pihak akan mematangkan formula terkait penerapan industri 4.0 khususnya di lima sektor industri unggulan, yaitu otomotif, tekstil dan produk tekstil, kimia, makanan dan minuman, elektronik.
Baca: Kemenperin Siap Garap 19 Kawasan Industri Prioritas, Ini Daftarnya
Kerja sama tersebut juga untuk memfasilitasi penempatan tenaga ahli teknis di Kemenperin dalam implementasi industri 4.0 di lima sektor industri yang menjadi unggulan.
"Rencananya Februari 2020 kita mulai capacity building, tapi tak hanya training tapi multiply orang yang mengerti. Saya butuh ToT (training of trainer program yang bisa dimultiply jumlahnya di dalam negeri," jelasnya.
Sementara itu, Sekjen NRC Hong Keun Gil mengatakan Indonesia memiliki potensi industri yang sangat besar dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa.
Baca: Menperin Sebut 7 Isu yang Bisa Dongkrak Pertumbuhan Industri Dalam Negeri
Dia menilai, pemerintah Indonesia telah mempunyai komitmen dan kebijakan yang jelas terkait implememtasi revolusi industri 4.0, yang dibuktikan lewat peta jalan Making Indonesia 4.0.
"Selanjutnya adalah mengenai kesadaran masyarakat. Itu penting. Untuk membuat mereka siap dan menerima perubahan," ujarnya.
Selain itu, keduanya berencana untuk menggelar seminar mengenai penerapan industri 4.0 yang melibatkan pihak pemerintah dan para pelaku usaha dari kedua negara.
"Ke depan dalam waktu dekat selain soal program, juga buat seminar untuk bangun understanding dan awareness apa itu industri 4.0 di lima sektor," kata Harjanto.
"Ke dua bangun networking antar pelaku usaha di Korsel dan RI supaya implementasi bisa langsung masuk ke dunia usaha kalau kenal partnernya," pungkasnya.
Foto: Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI Harjanto dengan Sekretaris Jenderal NRC Hong Keun Gil dalam pertemuan bilateral di Bali, Jumat (13/12/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.