2020 Sudah di Depan Mata, Saatnya Perbaiki Kondisi Keuangan Kita
3 Tips ini adalah cara untuk memperbaiki kondisi keuangan di tahun 2020 nanti. Agar keadaan finansial bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Hanya tinggal menghitung hari 2019 akan berakhir. Sebelum mengakhiri tahun ada baiknya untuk rehat sejenak dan mengevaluasi semua yang sudah kita lewati termasuk kinerja keuangan diri sendiri.
Sebab, salah satu yang bisa membuat kehidupan berjalan lancar sepanjang tahun tentu saja adalah dukungan finansial.
Bagi yang menjalani kehidupan finansial di tahun 2019 dengan terseok-seok seperti hidup dari pinjaman uang ke pinjaman lainnya, tidak mempunyai tabungan atau yang selalu resah tidak bisa mengatur uang sehingga akhir bulan selalu berkawan dengan mie instan, jangan patah semangat.
Baca: Cara Mendapatkan Modal Usaha Tanpa Harus Mengajukan Proposal Bisnis
Kondisi keuangan yang memburuk bukanlah akhir dari segalanya, asalkan memiliki niat yang kuat untuk bangkit dan memperbaikinya, yakinlah di tahun 2020 nanti keadaan finansial akan lebih baik bila kita mempunyai perencanaan keuangan yang lebih baik lagi.
Lalu, bagaimana cara memperbaiki kondisi keuangan di tahun 2020 nanti? Mari simak 3 tips berikut.
1. Evaluasi Keuangan di Tahun Ini
Jika kondisi keuangan pada tahun ini terasa terseok-seok, cobalah mencari tahu apa sebabnya. Apakah karena gaya hidup? Memiliki banyak tanggungan? Kurangnya pendapatan? Atau kredit yang menumpuk?
Untuk mengetahui hal ini, cobalah melihat mutasi rekening tabungan kemudian lihat pengeluaran apa saja yang paling banyak sepanjang tahun.
Dari sanalah kita bisa mulai mencari solusinya. Misal, terlalu banyak mengambil kredit atau cicilan. Maka, di tahun 2020 perlu fokus melunasi cicilan yang tersisa hingga maksimal persentasenya hanya memakan 30% dari total penghasilan.
2. Cari Penghasilan Tambahan
Tidak bisa dipungkiri kalau kebutuhan hidup setiap tahunnya terus naik. Harga barang juga ikut naik. Bila seseorang hanya bergantung hanya pada satu pendapatan yang juga tidak naik pada tahun 2020, kondisi keuangan bisa sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya.
Jadi, kalau mau keadaan finansial makin aman di 2020, jangan andalkan satu sumber penghasilan saja ya.
Baca: Penetrasi Kartu Kredit Rendah, OJK Target Inklusi Keuangan 65 Persen
Jalan yang bisa ditempuh adalah dengan mencari penghasilan tambahan. Bila saat ini pekerjaan utama Anda adalah pegawai kantoran.
Maka, cobalah peluang lain seperti berbisnis sampingan, mencari pekerjaan freelance, dan lain sebagainya yang kira-kira sesuai dengan keahlian yang ada pada diri sendiri. Kalau di 2019 fokus di “menghabiskan”, maka di 2020, yuk mulai fokus pada mencari tambahan penghasilan!
3. Minimalisasi Gaya Hidup
Di era media sosial seperti sekarang, memang susah sekali tidak terpapar sesuatu yang bisa saja menarik perhatian seseorang untuk membeli suatu barang atau mendatangi tempat baru karena iklan dari para influencer yang berseliweran di media sosial.
Namun, bila sudah merencanakan anggaran seketat mungkin, tidak menutup kemungkinan ada pengeluaran di luar dugaan atau mendadak seperti tiba-tiba handphone hilang, motor rusak atau laptop harus di service, namun tidak rela untuk mengeluarkan uang sekali banyak.
Nah, sekarang tidak perlu khawatir lagi, karena Kredivo bisa menjadi jawaban dari permasalahan keluarga yang membutuhkan pinjaman uang secara online.
Bunga pinjaman Kredivo hanya 2,95% saja per bulan. Ada dua produk pinjaman dana cepat yang ditawarkan oleh Kredivo yaitu pinjaman mini dan pinjaman jumbo. Plafon pinjaman mulai dari Rp 500 ribu hingga kredit limit yang dimiliki.
Misalnya jika sisa kredit limit 6 bulan pada akun Kredivo adalah Rp 10 juta, maka batas maksimum pinjaman tunai adalah Rp 10 juta.
Baca: Fintech Ilegal Makin Menjamur, Masyarakat Diminta Cermat
Akhir kata ingatlah, bahwa bersyukur dan belajar hidup secukupnya adalah kunci dari suksesnya mengatur keuangan di tahun 2020 nanti.
Belajarlah untuk menahan nafsu dan berkata tidak pada keinginan impulsif dan tawaran hangout di kafe yang terlihat fancy.
Bukan berarti seseorang harus meninggalkan 100% gaya hidup seperti itu. Lebih baik jadwalkan sekiranya sebulan 1-2 kali saja, jangan sampai setiap 2-3 kali seminggu mengiyakan ajakan nongkrong yang tidak penting ya. Ingat, ini semua demi kondisi keuangan yang lebih baik! (*)