Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Penerbangan di dalam negeri sepanjang 2019 cenderung menurun dibandingkan dengan tren di 2018. Data terbaru yang dipublikasikan Perum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyebutkan, pergerakan pesawat untuk penerbangan domestik turun 17,5 persen di 2019.

Realisasi tersebut jauh meleset dari target di awal tahun, yakni tumbuh lima persen.

"Penurunan traffic memang berat ya, hampir 18 persen untuk penerbangan domestik," kata Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto saat paparan kinerja Airnav di 2019 dan Outlook 2020 di Jakarta, Kamis (27/12/2019).

Meski begitu, Novie mengatakan penurunan pergerakan pesawat rute domestik ini tak berpengaruh besar terhadap kinerja Airnav pada tahun ini. Hal itu dikarenakan pendapatan perusahaan mayoritas berasal dari penerbangan internasional.

Sementara itu, pergerakan pesawat rute internasional turun tipis sebanyak 0,1 persen.

"Karena 60-78 persen revenue kita datang dari internasional," ujarnya.

Baca: Garuda Sediakan Menu Spesial di 17 Rute Penerbangan

Novie menjelaskan, penurunan pergerakan penerbangan tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di luar negeri.

Menurutnya, berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), secara global penumpang udara sepanjang 2019 ini memang turun 3 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca: Casey Neistat Review Penerbangan Termahal di Dunia Milik Etihad Airways

Sepanjang 2019, Airnav juga mencatatkan kecelakaan yang diakibatkan karena sistem lalu lintas udara (ATS), yakni nihil atau zero accident. Adapun, berdasarkan data Angkasa Pura II, penumpang Bandara Soekarno-Hatta menurun hingga 11 juta penumpang sepanjang 2019 yakni 54,2 juta penumpang

Adapun, berdasarkan data Angkasa Pura II, penumpang Bandara Soekarno-Hatta menurun hingga 11 juta penumpang sepanjang 2019 yakni 54,2 juta penumpang dari 65,6 juta penumpang sepanjang 2018.

Sementara itu, penurunan penumpang secara keseluruhan di bandara yang dikelola AP II, yakni 18,85 persen.

Penurunan terbesar terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, bahkan jauh di bawah jumlah keseluruhan penumpang tiga tahun lalu sepanjang 2016, yaitu 58,1 juta penumpang.