Menko Luhut Sebut Kelanjutan Proyek Tol Cisumdawu Terkendala Pembebasan Lahan
pembebasan lahan menjadi salah satu kendala dalam proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pembebasan lahan menjadi salah satu kendala dalam proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Luhut menggelar rapat koordinasi terkait pembahasan proyek ini di kantornya, Senin (6/1/2020) sore.
Luhut menyatakan, sejumlah pihak sebenarnya bisa berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah ini, mulai dari Bupati hingga Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Lagi-lagi masalah tanah, kita sudah sepakat dengan menteri tadi, penyelesaiannya ada di Bupati, LMAN, ada di semua. Semua terpadu supaya jangan ada anglenya, ini kan masalah koordinasi," ujar Luhut.
Ia kemudian menyebut lahan yang telah dibebaskan saat ini mencapai 70 persen, sementara sisanya masih bermasalah.
"Sekarang (lahan yang terbebas) sudah 70 persen, 30 persen yang belum, tapi bervariasi ya, ada yang sudah 77 persen, ada juga yang masih berapa persen," kata Luhut. Saat ini proyek pembangunan pun terus berjalan.
Baca: Maret 2020, Akses Tol Bandara Kertajati Mulai Dibangun
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memyampaikan terkait operasi dari tol ini, akan dilakukan secara bertahap.
Untuk seksi I sampai III akan langsung dioperasikan menyesuaikan jadwal rampung yang ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.
"Kami harapkan pada akhir 2020 seksi I, II, III selesai, sedangkan yang IV, V, dan VI kami menggunakan jalan kabupaten, provinsi atau negara yang menghubungkan itu," jelas Budi.
Perlu diketahui, operasi tol yang akan dilakukan secara bertahap ini dimaksudkan untuk menyambungkan kota Bandung dengan Bandara Kertajati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.