Lagi-Lagi, Sido Muncul Terima Penghargaan Proper 2018-2019 dari Kementerian LHK
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali mendapatkan penghargaan Proper periode 2018-2019 dari Kementerian KHLK
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali mendapatkan Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) periode 2018 – 2019 dari Kementerian LHK, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Penghargaan yang dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri LHK Siti Nurabaya ini merupakan ajang apresiasi bagi dunia usaha yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Pada tahun 2018-2019 penilaian Proper dilakukan tim evaluator terhadap 2045 perusahaan dengan rincian 26 perusahaan meraih Proper Emas, 174 perusahaan meraih Proper Hijau, 1507 perusahaan meraih Proper Biru, 303 perusahaan meraih Proper Merah, dan dua perusahaan meraih Proper Hitam.
13 perusahaan lainnya tidak mendapatkan peringkat karena sedang menjalani proses hukum dan 20 perusahaan sedang tidak beroperasi.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk pun menerima penghargaan Proper Hijau, yang berarti perusahaan mereka telah melebih standar atau di atas rata-rata dari Proper yang ditentukan pemerintah.
“Dalam 11 tahun berpartisipasi, kami telah mendapatkan penghargaan Proper Biru 3 kali dan penghargaan Proper Hijau sebanyak 4 kali,” ujar Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat.
Irwan menambahkan jika penghargaan ini bisa diraih atas upaya yang telah mereka lakukan dalam hal pengolahan air limbah, penghematan energi menggunakan limbah padat, sehingga 50 persen menggunakan gas dan 50 persen menggunakan limbah.
“Ketiga kami melakukan pemberdayaan masyarakat, dan melakukan penghematan air,” ujar Irwan Hidayat.
Kedepannya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berharap mereka dapat berpartisipasi dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan.
“Kesadaran itu harus dimulai dari kalangan pengusaha dan kemudian ke masyarakat. Maka dari itu, kami sebagai pengusaha akan berusaha lebih baik lagi supaya kerusakan lingkungan yang mengakibatkan banjir dan longsor di tahun-tahun depan tak akan terjadi lagi,” ujar Irwan. (ffy) (*)