Hubungan dengan Malaysia Tak Akan Rusak Jika Indonesia Ekspor CPO ke India
Bhima Yudhistira menilai persaingan antara Indonesia dan Malaysia dalam mengekspor minyak sawit mentah tidak akan merusak hubungan baik kedua negara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Pernyataan itu secara tegas disampaikan Kok setelah berdialog dengan petani kelapa sawit Selangor di Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca: Renggangnya India-Malaysia, Peluang Emas Eksportir Indonesia Penetrasi Ke Pasar India
Baca: Jadwal Indonesia Masters Babak 8 Besar: The Minions Lawan Wakil Malaysia, Jojo Hadapi Antonsen
Para importir kelapa sawit dari India secara efektif menghentikan semua pembelian dari Malaysia, setelah pemerintah secara pribadi memperingatkan mereka untuk menghindari impor Malaysia.
Dikutip dari laman Theedgemarkets, Kamis (16/1/2020), peringatan yang dikeluarkan pada pekan lalu itu muncul secara bersamaan seiring langkah India membatasi impor minyak kelapa sawit, setelah PM Malaysia Mahathir Mohamad mengkritisi tindakan India di Kashmir serta Undang-undang (UU) barunya terkait Kewarganegaraan.
Saat ini, pembeli India tidak melakukan pembelian minyak sawit mentah atau olahan dari pemasok utama Malaysia, seperti yang disampaikan lima orang sumber industri yang akrab dengan masalah tersebut.
"Secara resmi, tidak ada larangan impor minyak kelapa sawit mentah dari Malaysia, tetapi tidak ada yang membelinya karena ini adalah instruksi dari pemerintah," kata seorang sumber dari kilang terkemuka.
Ia menambahkan bahwa pembeli India saat ini mengimpor minyak sawit dari Indonesia, meskipun membayar dengan harga premium Malaysia.
India merupakan pembeli minyak kelapa sawit terbesar di dunia, langkah untuk secara efektif memblokir impor dari Malaysia tentu saja dapat menekan harga minyak sawit sekaligus mendorong persediaan minyak sawit di negeri jiran.
Malaysia menetapkan patokan global untuk harga minyak sawit, langkah ini juga dapat menguntungkan Indonesia sebagai negara pengekspor CPO terbesar di dunia.
"Kami dapat mengimpor CPO dari Malaysia, namun pemerintah telah memperingatkan kami 'jangan mengadu kepada kami (pemerintah) jika pengiriman anda nantinya terhambat'," kata seorang pedagang yang berbasis di Mumbai.
Ia menambahkan bahwa tidak ada satupun pedagang maupun importir yang ingin melihat pengiriman minyak sawitnya terhambat di pelabuhan.
Di sisi lain, pemerintah India belum membuat pernyataan publik terkait minyak sawit Malaysia.
Kementerian Perdagangan negara itu pun belum memberikan komentar mengacu pada isu ini.
Minyak kelapa sawit menyumbang hampir dua pertiga dari total impor minyak nabati India.
Baca: Di India, Admin Grup WhatsApp Bisa Dipenjara jika Anggota Sebar Gambar Porno
Baca: Gadis Asal Aceh Hilang 5 Tahun, Diduga Korban Perdagangan di Malaysia, sang Ayah Terisak Menangis
India diketahui membeli lebih dari 9 juta ton minyak kelapa sawit setiap tahunnya, terutama dari Indonesia dan Malaysia.