Virus Corona Saat Imlek Timbulkan Kekhawatiran di Pasar Keuangan
Tercatat perjumat menurut laporan media China yang di kutip oleh CNBC jumlah khsus sudah mencapai 830 orang dengan 25 orang meninggal dunia.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, berita utama pekan ini tentu saja virus Corona di China.
Hans menjelaskan, sentimen tersebut berdampak terhadap pasar Asia dan global yang sempat tertekan karena kekawatiran penyebarannya.
Tercatat perjumat menurut laporan media China yang di kutip oleh CNBC jumlah khsus sudah mencapai 830 orang dengan 25 orang meninggal dunia.
"Pasar saham dunia sempat stabil setelah pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa wabah virus Corona belum menjadi keadaan darurat global," ujarnya di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Baca: 5 Wabah Penyakit Pandemik yang Mematikan di Dunia Sepanjang Sejarah, yang Terbaru Virus Corona
Hans menjelaskan, tindakan cepat oleh pihak China untuk menahan penyebaran virus pernafasan ini dengan menghentikan perjalanan masuk dan keluar dari kota Wuhan, tempat virus korona berasal.
Hal ini memberikan keyakinan bahwa wabah yang terjadi tidak mengakibatkan pandemi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.
"Tetapi tahun baru Imlek, dimana banyak warga melakukan perjalanan didalam dan luar negeri menimbulkan kekawatiran di pasar," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.