Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Dalam Mengembangkan Brand Secara Sistematis

Sebagai dasar pengembangan merek, ada enam hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan brand secara sistematis.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Dalam Mengembangkan Brand Secara Sistematis
HandOut/Kagama
Silih Agung Wasesa, alumnus Fakultas Psikologi UGM menyampaikan materi dalam KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) yang bertajuk ‘Smart Branding: Kiat Mengelola Brand untuk Tingkatkan Profit', di rumah Kagama, Palmerah Utara, Sabtu (25/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang merasa brand-nya tidak berjalan dengan baik, padahal sudah melakukan promosi di media sosial.

Mereka juga telah mengeluarkan biaya untuk membayar influencer, bahkan follower-nya banyak namun pembeli sedikit.

Menurut Silih Agung Wasesa, alumnus Fakultas Psikologi UGM, brand harus dikembangkan secara sistematis.

Demikian Silih sampaikan dalam KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) yang bertajuk ‘Smart Branding: Kiat Mengelola Brand untuk Tingkatkan Profit.’

Kegiatan ini digelar pada Sabtu (25/1/2020), Pukul 09.00 -14.00 WIB, di Rumah KAGAMA, Palmerah Utara, Jakarta Barat.

Silih merupakan konsultan Revenue Branding yang telah menangani beberapa brand global/ maupun lokal dan berfokus pada pembenahan revenue streaming.

Silih menjelaskan, ada enam hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan brand secara sistematis.

Berita Rekomendasi

Keenamnya yaitu; tentukan target market; mengetahui influencer pada target market; memahami hot button (dasar konsumen pengambil keputusan); menyusun konten pesan yang akan disampaikan; memahami konteks; dan memilih channel sebagai media penyampaian pesan.

Silih mencontohkan sepatu merk X yang awalnya tidak begitu laku pada segmen anak SMA, sebab anak SMA tersebut lebih menyukai merk lain.

Dalam situasi seperti ini, kata Silih, pemilik sepatu merk X perlu mengatur strategi untuk mempromosikan produknya.

“Dia bisa mencari orang yang berpengaruh atau influencer, misal ketua OSIS yang hobi olahraga dengan cara di-mention melalui media sosial dan diundang ke outlet-nya,” jelas Silih.

Si ketua OSIS, lanjut Silih, ditawari untuk membeli sepatu tersebut dengan diskon 30%.

Kualitas sepatu merk X yang bagus dan harganya murah itu, lantas di-posting di akun media sosial si Ketua OSIS itu.

“Pemilik sepatu merk X bilang kalau temannya beli sebut nama ketua OSIS dapat diskon 15%. Akhirnya teman-temannya membeli sepatu brand X itu, dan yang sebelumnya membeli merk lain beralih membeli merk X,” kata Silih.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas