Rupanya Ini Alasan Pemerintah Gunakan Batik Air untuk Evakuasi 238 WNI dari Wuhan
Budi mengakui pemilihan Batik Air untuk mengangkut ratusan WNI dari Wuhan yang terpapar virus Corona bisa berdampak negatif.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan alasan di balik pemilihan maskapai penerbangan Batik Air untuk mengevakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China.
Budi mengatakan, Pemerintah Cina hanya mengizinkan maskapai yang memiliki penerbangan langsung ke Kota Wuhan untuk kegiatan evakuasi dan hanya Batik Air dan Sriwijaya Air yang memiliki itu.
"Saya akan menjelaskan kenapa menggunakan Batik Air bukan Garuda. Jadi bukan salahnya Garuda bukan salahnya Batik Air tapi karena pemerintah Ciba memberikan izin kepada maskapai yang sudah memiliki izin ke kota itu (Wuhan) dan yang hanya memiliki itu adalah Batik dan Sriwijaya," kata Budi dalam rapat dengan Komisi V DPR di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Budi mengatakan, Sriwijaya Air tidak memiliki pesawat berbadan lebar atau wide body sehingga Kementerian Perhubungan memilih Batik Air karena memiliki armada dengan spesifikasi tersebut.
"Alhamdulillah Batik setuju," ujarnya.
Baca: Cerita Penyelamat Ribuan Hewan Peliharaan yang Terlantar dan Beresiko Mati Kelaparan di Wuhan
Budi mengakui pemilihan Batik Air untuk mengangkut ratusan WNI dari Wuhan yang terpapar virus Corona bisa berdampak negatif. Sebab bisa saja masyarakat akan berpikir pesawat milik Batik Air itu sudah memasuki wilayah yang darurat virus Corona.
Baca: YouTuber Allan Wangsa Meninggal Dunia, Semasa Hidup Dikenal Doyan Selfie Parody
"Secara komersial itu tidak bagus karena dia harus melakukan suatu penjelasan kepada masyarakat pesawatnya sudah dipakai untuk mengevakuasi di kota terpapar virus Corona," ujarnya.
Sebelumnya di tempat yang sama, Anggota Komisi V DPR fraksi PKS Ahmad Syaikhu mempertanyakan kenapa bukan maskapai penerbangan milik pemerintah Garuda Indonesia yang melakukan evakuasi terhadap 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina.
Diketahui, maskapai penerbangan swasta yakni Batik Air yang berhasil membawa 238 WNI kembali ke Tanah Air.
Lantas, Syaikhu mempertanyakan kemampuan Garuda Indonesia.
Turut hadir dalam rapat itu yakni jajaran direksi dari Lion Air yang merupakan induk perusahaan penerbangan Batik Air.
"Kenapa ini bukan Garuda ya? Apakah ini ketidakmampuan Garuda? Sangat disayangkan kenapa kok dikasih ke swasta," katanya di di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta.
"Ini menyangkut kewibawaan negeri kita soalnya," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.