Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BKPM: Pemerintah Dorong Kerjasama Proyek Besar dengan Pengusaha Lokal dan UMKM

Ditegaskan Billy, saat ini Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan go-global.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BKPM: Pemerintah Dorong Kerjasama Proyek Besar dengan Pengusaha Lokal dan UMKM
HO/Tribunnews.com
Seminar pada Rakernas GAMKI dengan tema “Wirausaha untuk Generasi Milenial Menjemput Puncak Bonus Demografi 2030” yang diadakan di Surabaya, Sabtu (1/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Billy Mambrasar, Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi hadir sebagai pemateri dalam acara Rakernas GAMKI dengan tema “Wirausaha untuk Generasi Milenial Menjemput Puncak Bonus Demografi 2030” di Surabaya, Sabtu (1/2/2020).

"Anak muda Indonesia banyak berpikir bahwa generasi milenial itu adalah anak muda yang duduk di depan laptop dan membuat startup. Padahal sebenarnya bukan hanya itu. Generasi milenial adalah orang-orang yang mampu meningkatkan taraf pendidikan, kemampuan Bahasa Inggris, ataupun kemampuan keilmuan lainnya," ujar Billy dalam pemaparannya.

Ditegaskan Billy, saat ini Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan go-global.

Baca: Kemenkop dan OJK Bangun Ekosistem Keuangan UMKM

Jangan hanya berpikir ingin jadi PNS atau pegawai kerja lainnya.

“Anak muda harus terus memperbaiki dan upgrade keilmuan. Dari semua itu, yang paling utama adalah mengubah mindset atau pola pikir,” ucap Billy yang juga merupakan Ketua DPP GAMKI yang membidangi Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital.

Sepuluh persen dari jumlah pengangguran Indonesia adalah kaum intelek yang menyandang gelar pendidikan dari perguruan tinggi, baik nasional maupun dari luar negeri. Berarti ada yang salah dari pola pikir selama ini selama menjalani studi.

Kendati demikian, Billy berharap kepada kaum intelek supaya tetap mengubah mindset.

BERITA REKOMENDASI

Billy mencontohkan Nadiem Makarim (Mendikbud) yang mampu membuat gebrakan di Indonesia.

"Saat ini, sumber daya manusia yang mampu untuk mengelola koperasi atau UKM sangat minim. Begitu juga indeks entrepreneurship Indonesia masih sangat rendah dibanding dengan negara-negara lainnya,” ujar Billy.

"Anak muda harus Baper (bawa perubahan), apalagi yang ada di provinsi kepulauan. Harus memikirkan bagaimana membuat perubahan di lingkungan. Begitu juga anak muda gereja, tidak boleh hanya memikirkan antara surga dan neraka. Tetapi harus memikirkan pengembangan ekonomi jemaat," pungkasnya.

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto mengatakan bonus demografi adalah suatu hal yang tidak boleh dilewati dengan begitu saja.

Didominasi dengan usia produktif, Indonesia harus menguatkan kapasitas kemampuan sumber daya manusia maupun kreatifitas.


Luhur menjelaskan, menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015), rasio ketergantungan secara nasional penduduk Indonesia adalah sebesar 49,2.

Hal ini dimaksudkan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif Indonesia, menanggung beban sebanyak 49,2 penduduk usia nonproduktif.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas