BTN Optimistis Laba Tahun Ini Tembus Rp 3 Triliun
Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis akan meraup laba Rp 3 triliun dengan berbagai bauran strategi pada 2020.
Editor: Sanusi
Bank BTN mencatatkan peningkatan kredit dari posisi Rp 238,29 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 255,82 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit tersebut berada di atas rata-rata laju kredit industri perbankan nasional. Bank Indonesia merekam penyaluran kredit perbankan tumbuh melambat di level 5,9% yoy per Desember 2019.
Data keuangan Bank BTN menunjukkan kenaikan kredit dan pembiayaan ditopang penyaluran kredit perumahan yang tumbuh sebesar 7,32% yoy menjadi Rp 229,26 triliun pada akhir kuartal IV/2019. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi menjadi penyumbang utama peningkatan tersebut.
KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 13,2% yoy dari Rp 98,17 triliun menjadi Rp 111,13 triliun pada kuartal IV 2019. KPR non-subsidi juga terpantau tumbuh di level 3,71% yoy menjadi Rp 80,64 triliun di akhir Desember 2019.
Kredit non-perumahan di Bank BTN juga menyumbang pertumbuhan total kredit. Penyaluran kredit non-perumahan tercatat tumbuh 7,62% yoy dari Rp24,67 triliun pada kuartal IV 2018 menjadi Rp 26,55 triliun. Kredit komersial menjadi penopang utama pertumbuhan segmen kredit tersebut dengan kenaikan penyaluran sebesar 14,13% yoy menjadi Rp 21,66 triliun pada akhir Desember 2019.
Di sisi lain, di tengah pengetatan likuiditas, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan tabungan 8,98% yoy menjadi Rp 45,64 triliun pada kuartal IV-2019. Secara total, BBTN menghimpun DPK senilai Rp 225,4 triliun hingga akhir Desember 2019. Dengan kinerja kredit dan DPK tersebut, aset Bank BTN tercatat tumbuh 1,74% yoy menjadi Rp 311,77 triliun pada akhir tahun lalu.
Sementara itu, penyaluran kredit yang positif menyumbang pendapatan bunga Bank BTN sebesar 12,43% yoy dari Rp 22,83 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp 25,67 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kendati demikian, dalam rangka menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 serta meningkatkan kehati-hatian, Bank BTN terus memacu pemupukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).
Pada akhir Desember 2019, CKPN BBTN berada di posisi Rp 6,14 triliun atau melonjak 85,09% yoy dari Rp 3,32 triliun. “Coverage ratio kami berada di level 50,01% pada Desember 2019 dan terus kami pupuk sehingga pada Januari 2020 coverage ratio sudah mencapai 109,47%,” imbuh Pahala.
Dengan peningkatan signifikan pada CKPN tersebut, Bank BTN meraup laba bersih senilai Rp 209 miliar pada akhir 2019. “Kami berfokus pada bisnis yang hati-hati dan berkelanjutan. Sehingga, kami memilih memupuk CKPN untuk membentuk pondasi bisnis yang kuat dan siap melaju di 2020,” jelas Pahala.
Bisnis syariah Bank BTN pun mencatatkan pertumbuhan.
Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 23,61 triliun per akhir Desember 2019 atau naik 7,13% yoy dari Rp 22,04 triliun.
Dengan kinerja tersebut, UUS Bank BTN terekam meraup laba bersih senilai Rp 238,46 miliar atau naik 10,52% yoy dari Rp 215,77 miliar di kuartal IV 2018.
“Kami akan terus memacu pertumbuhan bisnis syariah dengan tetap mengutamakan asas kehati-hatian,” tegas Pahala.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: BTN yakin laba tahun ini tembus Rp 3 triliun