Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dukung Kartu Pra Kerja, G2 Academy Siap Bentuk Talenta Melek Teknologi

G2 Academy pun hadir untuk mendukung komitmen pemerintah dalam membangun perekonomian melalui pembinaan SDM Unggul.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Dukung Kartu Pra Kerja, G2 Academy Siap Bentuk Talenta Melek Teknologi
Fitri Wulandari
CEO G2 Academy Ferry Sutanto saat ditemui Tribunnews di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui manajemen talenta, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Termasuk pembangunan SDM yang berfokus pada bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Di era revolusi industri 4.0 yang berorientasi pada disrupsi digital, SDM IPTEK sangat diperlukan untuk mengisi banyak posisi pada hampir seluruh lini sektor.

G2 Academy pun hadir untuk mendukung komitmen pemerintah dalam membangun perekonomian melalui pembinaan SDM Unggul.

Sebagai lembaga swasta yang berfokus pada bidang pelatihan keahlian teknologi informasi, G2 Academy menawarkan pengajaran berupa sejumlah program.

CEO G2 Academy Ferry Sutanto mengaku pihaknya sangat tertarik dalam mendorong peningkatan keahlian bagi para talenta muda Indonesia.

Karena menurutnya, industri yang ada di Indonesia di era disrupsi digital ini tentunya membutuhkan para ahli di bidang Teknologi Informasi.

Berita Rekomendasi

"Di Indonesia, begitu banyak area di teknologi yang belum diketahui apalagi disentuh. Saya terpanggil untuk kembali berbuat sesuatu bagi bangsa ini, baik dari sisi teknologi maupun pendidikan," ujar Ferry, saat ditemui Tribunnews di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).

Baca: Turnamen Esport PUBG Mobile Pro League (PMPL) 2020 Dihelat di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

Baca: Pemanfaatan Pajak dan Cukai Rokok untuk Mempercepat Penanganan Stunting

Ia memandang ada banyak perusahaan di tanah air yang kini mulai beralih ke transformasi digital, nyaris semua sektor termasuk perbankan saat ini mulai 'melek' tren perubahan ini.

Namun keinginan berubah itu tidak sebanding dengan jumlah SDM yang dilengkapi keahlian khusus ini.

"Perusahaan di Indonesia sangat banyak sekali yang ingin melakukan transformasi digital, namun masalahnya tenaga kerja IT seperti programmer di Indonesia sangat terbatas bahkan minum sekali," jelas Ferry.

Kembali setelah puas berkarya di kawasan teknologi Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), Ferry mantap membangun G2 Academy selama dua tahun ini sebagai lembaga yang berfokus di bidang pelatihan keahlian programming untuk menghasilkan developer handal.

Ia menyebutkan salah satu program pelatihan yang ia tawarkan berupa boot camp training selama 3 bulan.

Program ini bisa diikuti oleh siapapun, bahkan mereka yang belum punya basic pengetahuan tentang teknologi.

Pelatihan untuk skill dasar ini memerlukan waktu selama 8 jam dan dilakukan secara intensif dari Senin hingga Jumat.

Nantinya, setelah memperoleh pelatihan boot camp training selama 3 bulan, para peserta akan mencoba merasakan dunia kerja selama dua pekan

"3 bulan sebenarnya masih kurang, tapi itu waktu yang cukup untuk dapat basicnya. Biasanya kita itu setelah boot camp, kita masukin ke project beneran, jadi mereka latihan yang benerannya. Dari 3 bulan (boot camp), 2 minggu project-nya," papar Ferry.

Untuk basic programming yang diajarkan dalam bootcamp training, kata Ferry, mengacu pada web program, yakni front end seperti browser dan tampilan serta ada pula bagian back end.

"Nah itu kita ajarin pertama bagian depan (front end) cara programmingnya bagaimana, browsernya bagaimana, tampilannya bagaimana kemudian kita ajarin back end. Plus kita ajarin cara pemrograman untuk iOS dan android atau bikin android apps itu bagaimana," kata Ferry.

Menurutnya, pelatihan dalam program boot camp training yang ditawarkan G2 Academy sejalan dengan program pemerintah yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM, yakni Kartu Pra Kerja.

"Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik program pemerintah ini, kami mendukung penuh program Kartu Pra Kerja ini," tegas Ferry.

Rencananya, pemerintah menargetkan dua juta pekerja untuk masuk dalam program tersebut.

Para pemegang kartu ini nantinya akan memperoleh pelatihan keterampilan dan mendaftar ke lembaga khusus yang bersinergi dengan program ini.

Satu diantaranya G2 Academy yang menawarkan pelatihan coding atau programming melalui boot camp training.

"Target sasaran kartu ini adalah anak muda usia produktif lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi, serta mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akan atau sedang mencari kerja," jelas Ferry.

Terkait pembiayaan bagi para pemegang Kartu Pra Kerja yang mengikuti pelatihan di G2 Academy, akan ditanggung oleh negara melalui kartu tersebut.

"Kartu ini memiliki saldo Rp 3,65 juta hingga Rp 7,65 juta. Untuk pendaftarannya, bisa dilakukan melalui e-commerce yang ditunjuk pemerintah dalam program ini nantinya," pungkas Ferry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas