Corona Bikin Pariwisata Anjlok, Menparekraf Bakal Lakukan Kampanye Digital
Beberapa destinasi wisata yang turun cukup signifikan dari skala wisman dan winus akan dikampanyekan melalui media digital.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio sudah menyiapkan langkah untuk mendongkrak sektor pariwisata yang turun akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, beberapa destinasi wisata yang turun cukup signifikan dari skala wisman dan winus akan dikampanyekan melalui media digital.
“Kita akan melakukan berbagai macam campaign digital melalui youtuber serta influencer dari berbagai negara. Perlu diingat juga dampak corona ini juga dialami negara lain. Ada tren agak khawatir tetapi itulah yang jadi memotivasi,” kata Wishnutama di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020) malam.
Pendiri Net TV itu mengaku tetap positif dan mencari potensi yang ada untuk meningkatkan pasar pariwisata lebih luas.
Baca: Perkuat Bisnis Pariwisata, Bank Mandiri Gandeng Traveloka
Baca: Fakta Terbaru Wisata Seks Halal di Puncak Bogor: Sudah Ada Sejak 2011, Tarif Mencapai Rp 10 Juta
“Ke depan kita akan lebih siap, tidak mengandalkan hanya satu pasar. Masih banyak pasar yang potensinya juga besar seperti Amerika, Perancis, Jerman, New Zealand, Korea, Jepang,“ ucapnya.
Kemenparekraf, kata Wishnutama juga menjajaki kerjasama bisnis dengan maskapai internasional seperti Qatar dan Emirates untuk menjadi hub penghubung maskapai penerbangan.
“Nanti lah soal diskon, karena soal insentif ini domainnya di Kementerian Keuangan, ada juga kebijakan dari Kementerian Perhubungan soal diskon avtur. Kita sampaikan nanti kalau sudah dirapatkan,” ujarnya lagi.
Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah sedang mengkaji insentif di sektor pariwisata yang mengalami penurunan akibat wabah virus Corona.
Insentif terutama untuk maskapai penerbangan dan hotel di daerah yang mengalami penurunan jumlah wisatawan secara signifikan.
"Apakah bisa dikaji insentif subsidi kepada penerbangan terutama domestik, turis lokal dalam rangka meningkatkan belanja dari masyarakat untuk menopang sektor pariwisata," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Insentif tersebut sekaligus merupakan bagian dari langkah presiden yang memerintahkan kementerian dan lembaga mempercepat penyerapan belanja anggaran di awal tahun 2020.
"Ini semua belanja yang bisa dipercepat dalam rangka untuk mendorong, yang kita akan kaji pertama apakah bisa buat kegiatan di pusat turis yang alami penurunan cukup besar karena corona virus ini. jadi lebih ke alokasi," katanya.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah masih mengkaji konsep insentif diskon yang akan diberikan bagi penerbangan domestik dengan tujuan Bali, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara yang anjlok akibat wabah virus Corona.
"Ya baru konsep ya. Belum ada satu keputusan," kata Menhub.
Konsep yang paling memungkinkan untuk diterapkan kata Budi yakni pemberian voucher.
Pasalnya melalui voucher, insentif langsung terasa oleh pengguna atau wisatawan.