TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2020 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Setelah RUPST berlangsung, Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan, pihaknya membagikan dividen senilai Rp 20,6 triliun atau Rp 168,1 per lembar saham.

“Dalam RUPST telah disetujui pemegang saham, 60% dari laba bersih dibagikan dalam bentuk dividen artinya perseroan beri Rp 20,6 triliun,” katanya.

Ia menambahkan, nilai dividen yang dibagikan pada 2020 mengalami kenaikan sebesar 27,2% jika dibandingkan dengan dividen tahun lalu yang mencapai Rp 16,2 triliun atau sekitar Rp 132,2 per lembar saham.

“Dari Rp 20,6 triliun yang disetor kas negara sebagai dividen Rp 11,7 triliun. Sisanya ke pemegang saham publik,” ujar Sunarso.   

Selain mengumumkan hal tersebut, Sunarso membeberkan terkait pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi saat ini. Ia mengatakan, bencana virus Corona memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Memang dengan perlambatan ekonomi secara global dan sekarang terkait dengan bencana virus Corona, sudah barang tentu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Meskipun sedang mengalami dua masalah tersebut, ia optimis domestik mampu menghadapi itu semua.

“Secara domestik, kita sudah lihat mungkin dengan omnibus law, mungkin dengan kebijakan fiskal, dan kebijakan-kebijakan bank sentral yang sangat support terhadap pertumbuhan,” ungkap Sunarso.

Bahkan, Bank BRI yakin beberapa sektor seperti kredit, simpanan dana pihak ketiga, dan laba akan terus tumbuh.

“Kami merencanakan kredit akan kita tumbuhkan 10 -12%, simpanan dana pihak ketiga kita perkirakan akan mampu tumbuh 10-12%, laba 10-11%, dan loan to deposit ratio (LDR) sekitar 89 -90%,” pangkas Sunarso. (dda)