Jadi Destinasi Wisata 10 Bali Baru, Jababeka Morotai Dukung Inisiatif PUPR Genjot Infrastruktur
Peningkatan sarana infrastruktur diharapkan mendongkrak arus kunjungan wisatawan lokal dan internasional
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR mendukung program infrastruktur kawasan wisata di Morotai melalui pembangunan infrastruktur air maupun akses jalan.
Peningkatan sarana infrastruktur diharapkan mendongkrak arus kunjungan wisatawan lokal dan internasional sekaligus mendukung pengembangan Pulau Morotai sebagai pusat logistik di Asia.
Pulau Morotai merupakan salah satu destinasi yang termasuk ke dalam program 10 Bali Baru berkat potensi kekayaan alam bahari dan budaya. Objek wisata yang biasanya ditawarkan, diantaranya Pantai Dodola, Pulau Zum Zum, dan Museum Trikora.
Untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut, Kementerian PUPR telah menyelesaikan penanganan jalan berupa peningkatan kualitas jalan, pembangunan jalan ruas baru, dan pembangunan jembatan pada Ruas Jalan Lingkar Morotai sepanjang 201,89 Km yang dilaksanakan pada tahun 2019 dengan anggaran Rp 273,86 miliar.
Pembangunan ruas Jalan Lingkar Morotai merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 56 Tahun 2018.
Baca: Sopir Ungkap Kebaikan Almarhum Ashraf Sinclair, Suka Memberi Makan Kucing di Mana Saja
Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata di Pulau Morotai.
Baca: New Alphard dan New Vellfire Kini Dilengkapi Fitur Keselamatan Tertinggi, Toyota Safety Sense
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Menteri Basuki, Selasa (18/2/2020).
Baca: 13 Unit Truk Kuzer RKE 150 dari Astra UD Trucks Kini Memperkuat Armada Berdikari Logistics
Direktur Utama PT Jababeka Morotai Basuri Tjahaja Purnama, perusahaan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, menyatakan menyambut baik.
Ia mengatakan jika aksesibilitas jalan ke KEK Morotai sudah terkoneksi dengan baik, hal itu akan memberi kepuasan kepada turis yang datang karena waktu tempuh ke KEK Morotai akan lebih cepat. Sehingga, akan banyak destinasi yang bisa mereka datangi.
“Atau juga mereka jadi lebih leluasa untuk menikmati suatu destinasi wisata di Morotai. Karena tidak merasa dikejar waktu untuk bisa mendapat banyak destinasi saat berkunjung ke KEK Morotai,” ungkapnya.
Basuri menyatakan, penguatan konektivitas juga amat membantu menciptakan KEK Morotai sebagai pusat logistik di Indonesia Bagian TImur, karena status KEK Morotai mencakup juga Kawasan Ekonomi Khusus Industri karena lokasi Pulau Morotai sangat strategis, yaitu di sebuah lokus jalur perdagangan antar negara dan antar benua.
Secara geografis, Pulau Morotai berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, pintu gerbang ke Amerika, Australia, New Zealand, dan dekat ke China, Taiwan, Korea serta Jepang.
Negara-negara itu dan negara di Asia-Pasifik lainnya punya tren pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
Basuri menyatakan, untuk mengembangkan Pulau Morotai sebagai pusat logistik, kami sudah membuat master plan untuk pengembangan pelabuhan.
"Dengan adanya peningkatan konektivitas akan memberi peluang besar bagi Pulau Morotai menjadi tempat perdagangan entrepot (pelabuhan perlintasan kapal) di negara Asia-Pasifik dan logistik hub di kawasan Asia,” ujar Basuri.
Peningkatan infrastruktur jalan di Morotai oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR terbagi dalam beberapa ruas.
Diantaranya pembangunan jalan baru ruas Sofi-Wayabula sepanjang 6 Km, dengan biaya sebesar Rp 32 miliar.
Preservasi jalan pada ruas batas kota Daruba - Daeo/Sangowo - Bere Bere - Sofi - Daruba – Wayabula sepanjang 195,29 Km dengan biaya Rp 10,43 miliar.
Selanjutnya, pembangunan dan penggantian 6 jembatan dengan biaya sebesar Rp 231,43 miliar yang terdiri dari ruas Bere Bere – Sofi sepanjang 152 meter dan 7 meter, jembatan Sofi-Wayabula 1 sepanjang 125,80 meter, Sofi-Wayabula 2 sepanjang 100 meter, Sofi-Wayabula 3 sepanjang 87 meter, dan Sofi-Wayabula 4 sepanjang 125 meter.
Seluruh pekerjaan fisik pembangunan Jalan Lingkar Morotai saat ini telah rampung 100 persen.