Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Rahmat, Membangun Usaha Bakmi Medan dari Kamar Kos-kosan 2x2 Meter

Ruangan sempit di kamar kos-kosannya yang berukuran 2x2 meter penuh oleh barang dan peralatan untuk memasak pesanan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Rahmat, Membangun Usaha Bakmi Medan dari Kamar Kos-kosan 2x2 Meter
DOK. KREDIVO
Ramadhan Saputra, anak muda yang kini sukses mengembangkan usaha kuliner Warung J’geer. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tekad kuat dan semangat pantang menyerah selalu membuahkan hasil baik. Ini yang sudah dibuktikan Ramadhan Saputra, anak muda yang kini sukses mengembangkan usaha kuliner Warung J’geer dengan menu utama bakmi Medan di Jakarta.

Ramadhan yang karyawan di sebuah swasta ini bertekad berwirausaha membuka usaha bakmi Medan. Ide itu muncul ketika dia diminta memasak di acara ulang tahun anak rekan kantornya.

Tak dia sangka, banyak diantara rekan kantornya yang menyukai dan kemudian memesan bakminya. Dia mengenang, suatu ketika dirinya menerima pesanan membuat bakmi sebanyak 50 porsi dan membuatnya kewalahan.

Ruangan sempit di kamar kos-kosannya yang berukuran 2x2 meter penuh oleh barang dan peralatan untuk memasak pesanan tersebut.

"Pokoknya semua saya taruh aja makanan di mana saya bisa tempatkan,” ujar Rahmat.

Kerap di kesempatan lain dia harus memasak secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh pemilik kos.

Walaupun proses yang dilalui tidak mudah dengan berbagai tantangan, usaha Bakmi Medan Rahmat terus berlanjut hingga beberapa bulan kemudian.

Baca: Menkes Terawan Sebut Pemerintah Tidak Tutup-tutupi Masalah Corona

Berita Rekomendasi

Seiring dengan berjalannya waktu, tawaran untuk memasak bakmi ini semakin bertambah. Sejak saat itu muncul tekad di benak Rahmat untuk mengembangkan usahanya lebih besar lagi.

Hingga pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk menyewa sebuah tempat usaha secara bulanan, bermodalkan dari gaji yang disisihkan setiap bulannya. Rahmat kemudian merenovasi tempat usaha tersebut seorang diri. Persiapan mengembangkan usaha bakminya pun semakin lengkap dan siap, setelah Rahmat membeli berbagai peralatan masak dari sisa tabungannya tersebut.

Namun modal yang ia miliki dari gaji yang dia sisihkan per bulannya belum cukup untuk menutupi biaya bahan baku. Uang tabungannya sudah terpakai untuk biaya sewa tempat.

"Saya pusing, tempat sudah ada, peralatan sudah lengkap, mau mulai tapi modal bahan bakunya bagaimana, modal saya sudah tidak cukup. Saya tidak dapat menunggu bulan depan, karena bulan depan saya sudah harus bayar biaya sewanya,” jelas Rahmat.

Singkat cerita, Rahmat kemudian menemukan solusi mendapatkan akses pinjaman secara cepat namun dengan bunga terjangkau. “Saat itu saya masih bertanya-tanya kepada diri saya sendiri apakah sanggup nanti ke depannya dapat melunasi pinjaman tunai ini. Namun, karena saya sudah sangat ingin bertekad untuk terus melanjutkan usaha bakmi ini, saya beranikan diri untuk memulai pinjaman," ujarnya.

Dia kemudian mengajukan pinjaman ke fintech Kredivo. Uang yang dia dapat dari hasil pinjaman tunai Kredivo, digunakan untuk membeli bahan baku seperti mie, telur, minyak, dan sebagainya.

Hal ini membuat usaha Rahmat mulai berjalan dan pembeli makin berdatangan. Namun, ia juga menyadari bahwa bahan baku yang dimiliki masih kurang dan tempat yang ia miliki belum mempunyai kursi dan meja.

“Saya memberanikan diri kembali untuk melakukan pinjaman tunai untuk kedua kalinya ke Kredivo demi modal memenuhi kebutuhan bahan baku dan peralatan kursi dan meja bagi pelanggan. akhirnya, hingga sekarang Alhamdulillah usaha saya terus berjalan dengan lancar ditambah dengan pelanggan yang tak pernah sepi,” kata dia.

Alie Tan, CEO Kredivo Indonesia mengatakan, kisah insipiratif seperti pengalaman Rahmat, menjadi motivasi perusahaannya terus melakukan berbagai inisiatif guna menciptakan generasi melek keuangan agar masyarakat dapat memanfaatkan akses layanan keuangan secara bijak dan produktif.

"Ini juga menjadi dorongan besar bagi kami untuk semakin memperluas akses kredit dan pinjaman secara digital bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Saat ini pengguna Kredivo yang mengajukan pinjaman tunai untuk segmen produktif juga telah mencapai 20 persen dari total pengguna, dimana sebagian besar digunakan untuk mengembangkan usaha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas