Kuatnya Recurring Income Membuat Emiten ini Dipandang Stabil Meski Hadapi Tantangan Ekonomi
kesehatan LPKR dengan proporsi recurring income besar dapat mendorong sentimen positif
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, kinerja positif LPKR sejalan dengan tren bisnis di sektor properti yang tumbuh positif.
Apalagi dari sisi bunga juga saat ini masih kompetitif.
Kemudian ekonomi secara makro menurutnya juga masih cukup baik.
Dengan kepemilikan aset yang besar, juga struktur permodalan kuat, kata dia, LPKR diyakini semakin mudah melakukan ekspansi bisnis.
Tak hanya itu, LPKR juga dinilai lihai dalam membaca arah bisnis sekaligus mendapat dukungan dari berbagai mitra strategis.
Dukungan konsumen properti atas berbagai inovasi perseroan menurutnya juga mendukung kinerja positif perseroan.
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) tunjuk mantan bos Unilever jadi Chief Finance yang baru
Aksi korporasi paling anyar LPKR yakni telah berhasil menyelesaikan Tap Issue senilai US$ 95 juta dari obligasi lima tahunnya saat ini senilai US$ 325 juta.
John Riady, CEO LPKR, menyampaikan, Tap Issue senilai US$ 95 juta tersebut, menawarkan imbal hasil 7,80%.
Lebih rendah 32,5 bps dari obligasi yang diluncurkan pada Januari lalu.
John merencanakan dana Tap Issue digunakan untuk membayar obligasi yang jatuh tempo pada 2022.
Transaksi menunjukkan investor memiliki keyakinan pada posisi keuangan dan masa depan LPKR.
Tap Issue mendapat respons positif di kalangan investor dengan kelebihan permintaan 2 kali dan kelebihan pesanan mencapai US$ 183 juta.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Recurring income kuat, emiten ini dipandang stabil meski hadapi tantangan ekonomi