Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengelola Diharapkan Giat Sosialisasikan Progres Pekerjaan Blok Masela

Meskipun disayangkan pihak pengelola kurang melakukan sosialisasi secara luas mengenai perkembangan pekerjaan di Blok Masela.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengelola Diharapkan Giat Sosialisasikan Progres Pekerjaan Blok Masela
Istimewa
Suasana diskusi terbatas mahasiswa dan pemuda Maluku di Jakarta, Rabu (11/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Maluku membutuhkan sosialisasi manfaat dari keberadaan gas Masela.

Oleh karena itu, pengelola Blok Masela diminta terbuka mengenai rencana pengembangan Blok Masela.

Seperti apa dampak positif yang nyata terhadap warga.

Meskipun disayangkan pihak pengelola kurang melakukan sosialisasi secara luas mengenai perkembangan pekerjaan di Blok Masela.

“Pengelolaan Blok Masela harus sama-sama untung untuk semua pihak. Pengalaman dimana-mana, pemilik sumber daya alam justru menjadi penonton di atas kekayaannya sendiri. Itu tidak boleh terjadi di Blok Masela. Kita dari awal mengingatkan untuk memastikan hak yang adil bagi Maluku,” tegas Andi Zakarias, aktivis Maluku di Jakarta, dalam diskusi pemuda dan mahasiswa Maluku di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Dia mengatakan sampai sekarang tidak banyak yang tahu perkembangan Blok Masela, karena tidak disosialisasikan secara baik.

Misalnya, Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sudah ada, tetapi tidak jelas siapa yang mengerjakan Amdal itu.

BERITA REKOMENDASI

“Kami dengar Amdal sudah disosialisasikan. Universitas mana yang kerjakan? Kami cek tidak ada institusi perguruan tinggi di Maluku yang terlibat. Amdal ini sangat penting, karena Maluku yang menanggung dampak lingkungan, bukan investor,” tegas Zakarias.

Baca: Mirip Tempat pada Film Jurassic Park, Ranu Manduro Jawa Timur Bekas Galian Tambang yang Menakjubkan

Menurutnya, pengelola harus dari awal memastikan bersikap adil dalam pengelolaan Blok Masela, sehingga Maluku benar-benar merasakan manfaat kekayaan alam Maluku.

“Jangan sampai kekayaan diambil, tapi masyarakat dijadikan penonton. Tidak boleh terjadi,” ujarnya.

Untuk Maluku tidak cukup participating interest (PI) atau CSR, katanya, karena hal itu tidak adil.

“Kita ingin ada industri di Maluku yang mengelola gas sebelum dikirim. Hal seperti ini yang memberikan manfaat untuk masyarakat,” tegasnya.


Alumni Unpatti Ambon, Viona Pattiiha, mengatakan pengelola wajib bersikap terbuka, sehingga anak muda Maluku memiliki informasi yang memadai untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Viona mengingatkan, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan gas Blok Masela dikelola di darat, sehingga pengelola harus menaati kebijakan itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas