Anggaran Kurang, Smesco Indonesia Gandeng Swasta untuk Kembangkan Produk UMKM
langkah merangkul perusahaan swasta harus ditempuh untuk pengembangan produk UMKM melalui Sparc Program.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) alias Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata menyatakan akan menggandeng swasta dalam rangka memeroleh pembiayaan.
Menurutnya, langkah merangkul perusahaan swasta harus ditempuh untuk pengembangan produk UMKM melalui Sparc Program.
“Kalau berharap dari dana APBN murni jelas tidak cukup. Karena anggaran sudah habis untuk biaya operasional dan bayar gaji karyawan,” paparnya di diskusi yang digelar di Auditorium Kemenkop dan UKM, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Baca: Live Streaming iNews Proliga 2020 Seri Yogyakarta, Duel Sarat Gengsi Jakarta BNI 46 vs JPE Putri
Baca: Pendakian Everest Ditutup karena Virus Corona
Sang pendiri brand lokal Goods Dept Inc. ini menyampaikan fakta bahwa terjadi pemborosan internal, belum lagi anggaran yang dialokasikan negara terlalu kecil Rp 20 miliar.
“Saya sebetulnya tidak ingin jelaskan. Tapi karena ditanya ya saya jawab. Waktu dilantik dua hari saya bertanya ke bagian finance di rapat bahwa dua per tiga atau 60 persen dipakai untuk internal. Saya hanya ketawa saja,” kata Leo, sapaanya.
Ia memaparkan pembiayaan dari pihak swasta akan digunakan untuk merevitalisasi Gedung Smesco.
Nantinya, Smesco Indonesia akan punya bengkel penelitian produk, business lounge hingga foodcourt.
Ismaya Group, perusahaan yang bergerak di bidang hospitality disebut-sebut akan menjadi satu di antara perusahaan swasta yang mengembangkan Smesco Indonesia.
Kementerian Koperasi dan UKM saat ini fokus menggerakkan dan memajukan Smesco Indonesia sebagai Center of Excellence dan Commercial Hub dari UKM Champion Indonesia.
Gedung Smesco diharapkan semakin ramai pengunjung dan dapat terus memfasilitasi para pelaku UKM dengan aneka program dan kontennya.
Tidak cuma Smesco, Gedung Sarinah yang dikelola BUMN ritel juga rencananya bakal menjadi simbol kerja sama lintas stakeholder dari UKM Indonesia sampai ke pasar global.