JNE Juga Berlakukan Pencegahan Virus Corona di Bisnis Antaran Paket
T erpaan badai corona ini menyebabkan penurunan barang kiriman dari luar negeri sekitar 5 - 10 persen berdasarkan data dari Asperindo.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan jasa kiriman ekspres JNE memberlakukan protokol pencegahan meluasnya penyebaran virus corona atau Covid-19 pada bisnis jasa kiriman paketnya.
Presiden Direktur JNE M Feriadi mengatakan, pihaknya membentuk gugus tugas khusus untuk pengawasan di kantor pusat dan seluruh jaringan cabang dan melakukan sterilisasi seluruh area kerja menggunakan cairan disinfectan.
Penyemprotan cairan tersebut dilakukan di area-area dimana sering digunakan oleh karyawan mau pun pelanggan, seperti musholla, ruang tunggu, toilet, dan yang lainnya.
“Langkah pencegahan penyebaran virus corona dijalankan dengan dimulai dari diri sendiri, yaitu internal perusahaan. Diawali dengan peningkatan kebersihan untuk menjaga kesehatan para ksatria dan srikandi JNE yang terus mengemban amanah pengiriman semua paket pelanggan di tengah situasi saat ini,” ujar Feriadi, Kamis 19 Maret 2020.
Baca: Dibandrol Mulai dari Rp 101 Jutaan, Apa Saja yang Baru di Daihatsu New Ayla?
Feriadi menjelaskan, proses pengiriman paket di JNE hingga saat ini masih berjalan normal.
Pihaknya selama ini selain melayani pelanggan retail juga melayani banyak pelanggan perusahaan, termasuk perusahaan di bidang kesehatan dengan jenis paket berupa alat kesehatan maupun obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat.
Baca: TCL Kenalkan Smart TV A5 Series dengan Google Assistant dan Borderless Full Screen
Dia menambahkan, meski belum ditemukan data penularan virus corona lewat barang, seperti yang dijelaskan oleh berbagai pihak, yaitu Kominfo, LIPI, WHO, dan yang lainnya, upaya pencegahan juga dapat dilakukan oleh setiap penerima paket.
“Agar upaya pencegahan infeksi virus corona makin maksimal, maka JNE menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk membersihkan atau mencuci isi paket sebelum digunakan,” ujar Feriadi.
Feriadi menyatakan, pihaknya juga mematuhi himbauan pemerintah terkait anjuran Work From Home.
“Ada sektor-sektor dalam perusahaan yang memungkinkan karyawan untuk bekerja di rumah. Untuk itu performa IT harus terus terjaga agar penyediaan seluruh data yang dibutuhkan secara real time terus berjalan dengan maksimal dalam situasi saat ini," kata dia.
Dia menambahkan, selain untuk kebutuhan internal, pertukaran data dari JNE dengan platform milik semua mitra secara cepat dan akurat harus terus terjaga agar konetivitas antara seller dengan buyer, e-commerce platform, teknologi keuangan, serta yang lainnya, tetap lancar.
Dia menyatakan, terpaan badai corona ini menyebabkan penurunan barang kiriman dari luar negeri sekitar 5 - 10 persen berdasarkan data dari Asperindo.
Dia menilai, hal ini menjadi momentum baik bagi UKM dalam negeri menggenjot penjualan.