Wabah Corona Merebak, Menteri BUMN: Saat Ini Angkasa Pura dan KAI Harus Siap Rugi
Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah harus siap merugi di tengah wabah virus corona yang melanda dunia dan juga Indonesia.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah harus siap merugi di tengah wabah virus corona yang melanda dunia dan juga Indonesia.
Kendati begitu, dia tetap meminta para perusahaan BUMN harus tetap memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Pada saat-saat ini pasti BUMN-BUMN seperti Angakasa Pura, KAI harus siap rugi, karena harus melayani masyarakat,” ujar Erick dalam video conference dengan wartawan, Selasa (24/3/2020).
Baca: Terjangkit Virus Corona, Paulo Maldini Dapat Dukungan dari Fransesco Totti, Carles Puyol hingga Kaka
Baca: Pertamina Lakukan Disinfektasi di Ring I Integrated Terminal Surabaya
Erick pun memastikan sejumlah perusahaan BUMN akan tetap beroperasi. Termasuk, jika nantinya pemerintah mengambil opsi lockdown dalam penanganan virus corona.
“Dan juga perbankan harus tetap buka, bukan berarti rugi kalau perbankan, apalagi ke depan kalau ada program BLT, banyak perusahaan-perusahaan perbankan BUMN yang jadi tempat penyaluran langsung ke rakyat, juga Telkom akan kita libatkan juga. Kami tidak tutup,” kata Erick.
Kendati begitu, lanjut Erick, saat ini pemerintah belum berencana menerapkan lockdown. Sebab, opsi yang dianggap paling tepat saat ini untuk mencegah penyebaran corona yakni social distancing.
“Yang terbaik hari ini, seperti di banyak negara seperti Korea, Jepang, yang dinamakan social distancing atau fisical distancing. Pokonya kata Pak Presiden jaga jarak aman,” ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan melarang pemerintah daerah mengambil kebijakan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Jokowi menyebutkan, ia kerap mendapat pertanyaan kenapa tak melakukan lockdown seperti negara-negara lain.
Namun, Jokowi menegaskan, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Jokowi.
Jokowi mengaku sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit Covid-19.
Laporan dari Kemenlu terkait kebijakan tiap negara dalam menghadapi pandemi ini dilaporkan tiap hari ke Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir: Saat Ini Angkasa Pura dan KAI Harus Siap Rugi"