TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan peluncuran program pembelian kembali atau Buyback saham senilai hingga Rp 75 miliar atau hampir 572 juta saham.

Transaksi pembelian saham tersebut akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.

Perseroan juga akan membeli kembali sahamnya dengan diskon yang menarik terhadap NAV (Net Asset Value).

Ini dilakukan ketika beberapa proyek akan diserah-terimakan pada tahun 2020 termasuk Fairview dan Menara Hillcrest di Karawaci dan Holland Village di Jakarta.

Baca: Pendaftaran Polri Diperpanjang, Segera Verifikasi Online Melalui penerimaan.polri.go.id

Baca: Banyak Tantangan di Masa Stay Home, UNICEF Indonesia: Kesempatan Beri Kasih Sayang pada Anak

Sementara itu, LPKR akan menggunakan cadangan kas setelah beberapa aksi korporasi yang berhasil dilakukan baru-baru ini, termasuk diantaranya adalah penerbitan obligasi lima tahun, perubahan strategi lindung nilai (hedging) serta penjualan sahamnya di First REIT.

Di samping itu, LKPR juga mendukung relaksasi kebijakan pembelian kembali saham oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) baru-baru ini sehingga memungkinkan LKPR untuk kembali membeli sahamnya.

Selain diharapkan dapat membantu menstabilkan harga saham Lippo Karawaci, pembelian kembali juga diyakini tidak mengurangi pendapatan perseroan.

“LPKR yakin pembelian kembali tidak akan memberikan dampak material pada aktivitas bisnis perseroan karena perseroan telah memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk mendukung operasional, serta untuk melaksanakan transaksi tersebut,” kata John Riady, CEO LPKR melalui siaran pers, Kamis (2/4/2020).

Pembelian kembali ini dilaksanakan pada saat yang tepat karena perusahaan menemukan harga saham yang menarik serta penggunaan kelebihan uang kas secara bijaksana.

“Kami tetap optimis dengan fundamental Perseroan, terutama mengingat bahwa sebagian besar dari pendapatan kami bersifat recurring yang didukung oleh Siloam Hospitals,” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lippo Karawaci Bakal Buyback Saham Senilai Rp 75 Miliar"