Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Anjlok, Rupiah Bisa Kembali Melemah ke Rp 15.600

Industri minyak dunia melibatkan banyak stakeholder termasuk perusahaan keuangan, sehingga dapat berdampak buruk.

Penulis: Yanuar Riezqi Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Minyak Anjlok, Rupiah Bisa Kembali Melemah ke Rp 15.600
WARTA KOTA/henry lopulalan
Aktivitas penukaran uang di Money Changer VIP di Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, harga minyak mentah kemarin kembali turun dalam yang memberikan sentimen negatif ke pelaku pasar.

Ariston menjelaskan, industri minyak melibatkan banyak stakeholder termasuk perusahaan keuangan, sehingga dapat berdampak buruk.

"Bila industri terpuruk, dampak negatif ke bisa terasa ke perekonomian," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Selain itu, ia menambahkan, turunnya harga minyak memberi sinyal ekonomi global masih tertekan yang menurunkan permintaan minyak sebagai sumber energi.

Baca: Tips Sehat Alat Dokter di RS Darurat Corona Wisma Atlet: Makan Teratur, Asup Vitamin C Dosis Tinggi

"Bila sentimen negatif ini bertahan, rupiah bisa kembali tertekan ke kisaran Rp 15.600 dengan potensi support di kisaran Rp 15.400 per dolar Amerika Serikat (AS)," pungkas Ariston.

Baca: Di Balik Polemiknya, Ruangguru Adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing Asal Singapura

Sebelumnya, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terjun bebas hari Senin (20/4) di pasar saham AS, dan untuk pertama kalinya turun sampai minus 40 dolar per barel di pasar berjangka untuk bulan Mei. 

Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua

Harga minus itu berarti, pembeli kontrak berjangka bukannya membayar; melainkan mendapat uang. 

BERITA TERKAIT

Penurunan drastis ini terjadi setelah permintaan bahan bakar di seluruh dunia anjlok karena pandemi corona dan kebijakan lockdown yang diberlakukan di berbagai negara. Akibatnya, pasar mengalami kelebihan suplai, sehingga semua tempat penyimpanan minyak penuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas