Ruangguru Dikabarkan Milik Asing, Belva Devara: Tidak Benar
East Ventures juga membentuk usaha ventura patungan dengan SMDV yang dimiliki Sinar Mas Group dengan mendirikan EV Growth.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruangguru tengah jadi polemik. Perusahaan rintisan teknologi pendidikan itu jadi sorotan setelah ditunjuk sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Prakerja 2020.
Keterlibatan Skill Academy yang dimiliki Ruangguru di program Kartu Pekerja disorot karena salah satu pendirinya, Adamas Belva Syah Devara, mundur dari posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo.
Status startup ini yang dinilai merupakan perusahaan asing giliran dipersoalkan. Karena perusahaan asing, Ruangguru dinilai tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah.
Baca: Angka Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Melonjak 31 Pasien, Kini Totalnya 94 Orang Positif Corona
Baca: Terlambat Valentino Rossi, Lupakan Gelar Juara Dunia ke-10 Itu. . . .
Founder sekaligus CEO Ruangguru, Belva Devara, tidak menyangkal kalau Ruangguru merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura. Namun dia membantah jika mayoritas sahamnya dimiliki oleh investor Singapura.
"Tidak benar (mayoritas saham dimiliki investor Singapura). Ya Ruangguru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura," tegas Belva seperti dikutip dari akun Instagramnya, Rabu (22/4/2020).
Sebanyak 99,99 persen saham PT Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd. Ruangguru Pte Ltd beralamat di 6 Battery Road #38-04, Singapura, 049909.
Baca: Rekomendasi Film Indonesia Tayang di Netflix, Ada Apa dengan Cinta hingga Love for Sale
"Selain di Singapura, kami juga ada ratusan pegawai di Vietnam dan juga di Thailand. Semuanya punya saya, anak muda kebangsaan Indonesia," kata Belva.
Belva Devara tak tercatat sebagai pemegang saham
Mengutip Kontan.co.id, Rabu (22/4/2020), berdasarkan data profil perusahaan dari Administrasi Hukum Umum (AHU) dari Kementerian Hukum dan HAM, badan hukum Ruangguru bernama PT Ruang Raya Indonesia.
Mengacu pada surat pengesahan anggaran dasar pada 17 Maret 2020, Ruang Raya Indonesia tercatat sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA).
Ruang Raya Indonesia memiliki modal dasar Rp 2 triliun. Nilai tersebut terbagi atas 20 juta unit saham dengan harga Rp 100.000 per saham. Adapun jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh senilai Rp 649.440.900.000 yang terbagi menjadi 6.494.409 unit saham.
Masih berdasarkan data yang sama, Ruangguru dimiliki oleh dua pemegang saham. Yang menarik, tidak ada nama Belva dalam jajaran pemilik saham Ruang Raya Indonesia.
Mayoritas saham Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd. Perusahaan ini tercatat memiliki 6.494.309 unit saham atau setara 99,99 persen saham Ruang Raya Indonesia.
Alhasil, Ruangguru Pte Ltd merupakan pemegang saham mayoritas Ruang Raya Indonesia. Perusahaan asal Singapura itu menyetor modal Rp 649.430.900.000.