TRIBUNNEWS.COM – Awal pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 15.385 per dolar AS, Senin (27/4/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, posisi menguat tipis 0,09 persen dibandingkan penutupan Jumat (24/4/2020), yakni Rp 15.400 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp 15.591 per dolar AS.

Dilansir Kontan.co.id, penguatan rupiah sejalan dengan mata uang di kawasan yang juga berada di zona hijau.

Hingga pukul 15.00 WIB, hanya baht Thailand yang berada di zona merah, setelah turun tipis 0,06 persen di hadapan dolar AS.

Namun, Won Korea berhasil menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia, yakni 0,78 persen.

Selanjutnya, dolar Singapura naik 0,34%, yen Jepang dan rupee India, masing-masing naik 0,26% dan 0,23%. 

Peso Filipina dan ringgit Malaysia masing-masing menguat 0,22% dan 0,18%, sedangkan dolar Taiwan berhasil terapresiasi 0,15%. 

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpeluang menguat.

Penguatan tersebut, seiring adanya sentimen positif dari harga minyak yang mulai stabil dan rencana pembukaan lockdown di AS dan Eropa.

“Rupiah bisa menguat hari ini mengikuti momentum penguatan yang didapat di akhir pekan lalu, karena harga minyak mentah yang mulai stabil dan lockdown di beberapa negara pandemi akan yang akan segera dibuka,” kata Ariston, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Selain itu, isu Bank Sentral Jepang (BOJ) mempertimbangkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas akan menjadi sentimen yang mendorong pergerakan positif rupiah hari ini.

Lalu, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 bank besar Indonesia?

Kurs Rupiah terhadap dolar AS di 5 Bank Besar