Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementan Pangkas Anggaran Belanja Alsintan Pra Panen Rp 915 Miliar

Ia menjelaskan secara volume belanja alsintan pra panen ini turun dari 23.400 unit menjadi 13.300 unit

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kementan Pangkas Anggaran Belanja Alsintan Pra Panen Rp 915 Miliar
Istimewa
Kementerian Pertanian (Kementan) secara aktif melakukan upaya modernisasi pertanian dengan pengembangan teknologi pertanian, mulai dari perbenihan, cara tanam, perhitungan pola tanam berbasis IT, hingga mekanisasi. Pertanaman dan panen komoditas utama seperti padi dan jagung secara khusus dikembangkan pemanfaatan mekanisasi dengan alat mesin pertanian (alsintan) modern. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memangkas belanja operasional alat mesin pertanian (alsintan) pra panen di tahun anggaran 2020.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy dalam RDP dengan Komisi IV DPR secara virtual, Rabu (29/4/2020).

Baca: Kemenperin Tegaskan Aktivitas Industri Harus Lapor Lewat SIINas Tiap Minggu

"Penghematan alsintan cukup dalam dari Rp1,2 triliun menjadi Rp254 miliar. Tadi Pak Sekjen sudah mengatakan mudah-mudahan alsintan tahun lalu bisa digunakan tahun ini tentunya dengan proporsional," ujar Sarwo.

Ia menjelaskan secara volume belanja alsintan pra panen ini turun dari 23.400 unit menjadi 13.300 unit.

Adapun belanja alsintan tahun ini secara rinci meliputi 1.820 traktor roda dua, 190 traktor roda empat, 4.400 unit pompa air, 1.000 unit cultivator, sedangkan pengadaan rice transplanter dan seeding tray ditiadakan.

Berita Rekomendasi

Dirjen PSP juga menambah belanja operasional baru yang sebelumnya tidak masuk anggaran yakni hand sprayer sebanyak 5.890 unit.

"Hand sprayer ini yang paling banyak diminta oleh petani di masa pandemi Covid-19. Mereka membutuhkan untuk penyemprotan disinfektan," paparnya.

Baca: Pemprov DKI Soroti Gampangnya Izin Operasi Perusahaan saat PSBB, Minta Kemenperin Lebih Selektif

Dibelanja non operasional, PSP Kementan menghapus beberapa anggaran belanja di antaranya bangunan konservasi dan antisipasi anomali iklim, cetak sawah dan SID serta operasional UPJA.

"Optimalisasi pemanfaatan pupuk organik sebelumnya direncanakan dialokasikan sebesar Rp204 miliar pada rancangan ini dianulir atau dibatalkan," ucap Sarwo Edhy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas