TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 15.295 per dolar AS, Rabu (29/4/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, posisi menguat 0,98 persen dibandingkan penutupan Selasa (28/4/2020), yakni Rp 15.445 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp 15.415 per dolar AS.

Kini, posisi rupiah menjadi yang terbaik sejak 19 Maret lalu, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.

Bahkan, penguatan rupiah menjadi yang terbesar di Asia di hari ini.

Untuk mata uang di Asia lainnya, dolar Hong Kong menguat 0,001% dan rupee India menguat 0,76%.

Selanjutnya, won Korea Selatan dan ringgit Malaysia yang masing-masing naik 0,52% dan 0,47%.

Yen Jepang terangkat 0,47%, dolar Taiwan dan peso Filipina berhasil sama-sama naik 0,34%. 

Kemudian, dolar Singapura naik 0,25%, baht Thailand turut menguat 0,19%, sedangkan yuan China naik tipis 0,06%.

Sebelumnya, pada pagi hari, rupiah juga menguat ke Rp 15.376 per dolar AS atau menguat 0,44 persen dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 15.444 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra berpendapat penguatan rupiah terdorong sentimen positif terkait rencana pembukaan lockdown di beberapa negara bagian di AS dan Eropa.

“Sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan harga aset berisiko pagi ini, akibat rencana pelonggaran lockdown di beberapa negara pandemi seperti di Italia, Spanyol, Perancis, New York, Aussie, Kanada dan US, memicu sentimen positif tersebut,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Namun, saat ini pasar sedang mengantisipasi hasil rapat The Fed yang diprediksi akan mengeluarkan pernyataan yang dovish yang masih mendukung kebijakan pelonggaran moneter.

Hal itu dimaksudkan untuk memulihkan perekonomian yang terdampak wabah Covid-19.