Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menperin Optimistis Industri Manufaktur Kembali Bergairah Usai PSBB

Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis kegiatan industri akan segera normal bila Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut nanti.

Editor: Sanusi
zoom-in Menperin Optimistis Industri Manufaktur Kembali Bergairah Usai PSBB
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang 


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis kegiatan industri akan segera normal bila Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut nanti.

"Industri manufaktur kita akan bergairah lagi, seperti PMI (Purchasing Managers Index) di angka 51,9 pada Februari lalu," tutur Agus melalui keterangan resmi, Selasa (5/5/2020).

Baca: ABK asal Indonesia Jasadnya Dilarung ke Laut, Menteri KKP: Kami Akan Lapor RFMO

Baca: Viral ABK Asal Indonesia Dilarung ke Laut, Ini Tanggapan Kemenhub

Sebelumnya, Menperin mengemukakan turunnya Purchasing Managers Index (PMI) atau Indeks Manajer Pembelian manufaktur Indonesia karena merosotnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan rilis dari IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia periode April 2020 berada di level 27,5.

"Ekonomi kita khususnya sektor industri manufaktur sangat tergantung dari kemampuan pasar dalam negeri atau konsumsi domestik. Perkiraan kami sekitar 70 persen hasil produksi industri manufaktur diserap pasar dalam negeri," ungkap Menperin.

Saat daya beli masyarakat tertekan, ini akan berdampak terhadap minimnya permintaan pasar.

Secara otomatis perusahaan atau industri harus melakukan penyesuaian, termasuk penurunan drastis utilisasinya.

"Belum lagi dikaitkan dengan supply chain dari industri turunannya yang banyak tergantung dari industri besar atau industri induknya, pasti juga akan memukul supply chain tersebut," terang Agus.

Sementara kebutuhan dan ketersediaan bahan baku juga menjadi kendala, karena dikaitkan dengan demand yang ada.

Berita Rekomendasi

Jokowi Ingatkan Menterinya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 telah menekan pertumbuhan ekonomi, baik itu dari sisi produksi maupun permintaan.

Sejumlah industri mengalami kontraksi (penurunan), salah satunya industri manufaktur.

Indeks manufaktur Indonesia berada di level 27,5, lebih rendah dibandingkan Korea Selatan 41,6, Malaysia 31,3 Vietnam 32,7, Filipina 31,6.

Baca: Jubir Kemenhub: Tidak Ada Perubahan Aturan, Pelarangan Mudik Tetap Berlaku

Baca: Menhub Budi Karya Izinkan Moda Transportasi Operasi Lagi, Yunarto Wijaya : Alumni Covid Lupa Sejarah

"Ini hati-hati mengenai indeks manufaktur Indonesia. agar juga dicarikan solusi dan jalan agar kontraksi ini bisa kita perbaiki," kata Presiden dalam Rapat, Rabu, (6/5/2020).

Presiden meminta para menteri di bidang ekonomi memperhatikan betul industri mana saja yang mengalami penurunan. Industri yang mengalami penurunan yang sangat dalam, harus segera diberikan stimulus.

"Dan bisa mulai merancang skenario pemulihan di setiap sektor dan subsektor," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas