Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

CEO Kebab Turki Baba Rafi Ungkap Perjuangan Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona

Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono menceritakan kondisi binisnya di tengah pandemi Covid-19

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in CEO Kebab Turki Baba Rafi Ungkap Perjuangan Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona
Tangkap layar channel YouTube Tribunnews
Cerita Perjuangan CEO Kebab Turki Baba Rafi Bertahan di Tengah Terpaan Badai Pandemi Covid-19 

Usahanya yang ada di luar negeri juga mengalami hal yang sama.

"Tentu saja ber-impact, jika melihat negara lain bahkan sudah ada yang menerapkan full lockdown, sehingga mempengaruhi dari sisi omset."

"Di beberapa outlet diluar sana harus di-off-kan secara operasional, di cabang tersebut nol dari omset. Ini juga berpengaruh pada rencana ekspansi kami baik di dalam negeri," kata Hendy.

Baca: Indonesia Diklaim Siap Jadi Mesin Ekonomi untuk Produk Halal Dunia

Cara Hendy Menghadapi Situasi Pandemi

Hendy mengatakan kunci utama untuk menghadapi terpaan badai Covid-19 saat ini adalah terus bergerak dan berinovasi.

Termasuk tidak mudah menyerah untuk mencari jalan keluar agar bisa tetap bertahan.

Hendy menilai banyak cara yang bisa dilakukan oleh pengusaha UMKM lainnya di masa-masa sulit seperti sekarang.

Berita Rekomendasi

"Utamanya yang berbisnis kuliner dapat merubah behavior konsumen, semula mengandalkan traffic offline menjadi online," sarannya.

Kemudian cara lain dengan menciptakan produk baru seperti produksi frozen food serta membangun pola penjualan berbasis reseller.

Hendy juga tidak lupa mengingatkan para pelaku UMKM memanfaatkan marketplace maupun media sosial dalam menjajakan berbagai macam produknya.

Pria kelahiran 30 Maret ini juga menilai dalam situasi sulit tidak hanya inovasi yang dikedepankan.

Tapi juga kesolidan tim penggerak usaha perlu dikuatkan.

Hendy memiliki cara tersendiri untuk memotivasi tim dan para karyawannya.

"Jadi memberi motivasi pilih makan atau malu, kalau mau makan ya tahan rasa malu dan gengsi."

"Terpenting saat ini bisa bertahan dengan menghadapinya bersama," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas