Pemkab Pulau Morotai Berhasil Manfaatkan Muatan Balik Tol Laut
Tol laut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan muatan balik kapal sehingga produk asli daerah setempat dapat dipasarkan.
Penulis: Sanusi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Tol Laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo ternyata tidak hanya berhasil menekan disparitas harga antara daerah, namun juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan muatan balik kapal sehingga produk asli daerah setempat dapat dipasarkan luar pulau.
Ini seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai.
Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengatakan daerahnya telah mendapatkan pelayanan Tol Laut selama tiga tahun, tepatnya dari tahun 2017, dan secara keseluruhan hasilnya sudah cukup baik, walaupun diharapkan adanya penyempurnaan aturan sehingga pelayanan ini dapat lebih dirasakan oleh masyarakat.
Baca: Kemenhub Optimalisasi Program Tol Laut untuk Jaga Kelancaran Logistik
Baca: APD untuk Tangani Pasien Corona di Daerah Dikirim Lewat Tol Laut
Dengan adanya Tol Laut masyarakat Pulau Morotai sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya berupa makanan, material bahan bagunan dengan harga yang terjangkau.
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan pendapatan rakyat, Pemkab Pulau Morotai juga mengoptimalkan pemanfaatan muatan balik dengan memasarkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat.
"Pengisian muatan balik merupakan program prioritas Pemkab dan kami tidak hanya mengajak tapi juga mendorong bahkan memfasilitasi masyarakat dengan memberikan kemudahan dan insentif. Hasil masyarakat tersebut di jual ke pulau Jawa melalui Surabaya sesuai tujuan kapal Tol Laut dari Morotai ke Surabaya," kata Benny dalam keterangannya, Kamis (7/5/2020).
Ia menambahkan selama ini sudah banyak sekali masyarakat yang berpartisipasi dengan mengirimkan hasil hutan, perkebunan dan perikanannya. Terakhir bulan lalu itu sebanyak 40 kontainer yang diisi sebagai muatan balik Tol Laut.
Dan yang membuat pihaknya bangga dan bersyukur respon dari pembeli di pulau Jawa sangat baik. Hal ini dapat dilihat pembelian yang setiap waktu terus bertambah.
Dikatakan Benny, bahwa untuk mendorong masyarakat Pulau Morotai berpartisipasi dalam muatan balik Kapal Tol Laut pihaknya juga membantu mendirikan Koperasi, memberikan fasilitas dan pelayanan secara gratis ditambah penyuluh dan konsultasi bagi masyarakat pemula yang ingin berpartisipasi.
Benny juga mengakui, dengan muatan balik ini maka masyarakat menjadi dipermudah dan lancarkan dalam mengirim barang sehingga akhir mereka mendapatkan keuntungan dari Program Tol Laut dan dapat meningkatkan perekonomiannya.
"Selama masa Covid-19 ini peran serta masyarakat untuk mengirimkan barang yang ingin dijual ke pulau Jawa menjadi meningkat. Bahkan rencananya masyarakat akan mengirimkan lebih dari 40 kontainer tapi karena keterbatasan daya angkut dan kapasitas kapal akhir hanya 40 kontainer," kata Benny.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Wisnu Handoko mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap program tol laut.
Hal ini dilakukan agar program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo ini bisa lebih efektif dan efisien.
"Kami akan mengembangkan infrastruktur pelabuhan sebagai salah satu bentuk evaluasi program tol laut. Perbaikan dan pengembangan pelabuhan sangat penting karena di beberapa daerah, pelabuhannya bisa dibilang berhasil dalam program tol laut karena distribusi barangnya berjalan, namun aksesnya terbatas,” katanya.
Selain itu, kata Wisnu pihaknya juga akan menambah frekuensi kapal yang awalnya dua minggu sekali menjadi seminggu sekali. Namun, untuk meningkatkan frekuensi kapal pihaknya juga akan menyesuaikan kebutuhan kapal dengan tingkat keterisian barang, yakni okupansi di sekitar 70 persen baru dapat ditambah frekuensi kapal.
“Saya katakan arahan Presiden kita harus perbaikan performa manajemen kapalnya, terutama ketepatan waktu, kemudian target pencapaian perjalanannya, kemudian usahakan kalau bisa jangan dua minggu sekali, seminggu sekali kalau bisa, seperti itu,” katanya.