Dihantam Covid-19, Qantas Rumahkan 25.000 Pegawai, Stop Penambahan Armada Baru
Qantas juga telah merumahkan 25.000 pegawainya hingga akhir Juni lantaran maskapai ini saat ini hanya menerbangkan 5 persen armada di rute domestik.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 juga menghantam bisnis maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airlines.
Perusahaan ini menghentikan semua jadwal kedatangan pesawat baru dalam waktu dekat dan merumahkan 25 ribu pegawainya.
Mengutip dari Reuters pada Selasa (12/5/2020), Qantas telah menginformasikan kepada produsen pesawat Airbus dan Boeing mengenai penyetopan pengiriman pesawat tersebut.
Menurut Qantas, penghentian pengiriman ini terjadi karena sedang berupaya menangani dampak Covid-19 yang menimpa perusahaan.
Sebelumnya Qantas berencana menambah 3 unit jet Boeing 787-9 pada akhir 2020, dan pengiriman dilakukan pada Agustus. Kemudian untuk Airbus A321neos pada 2022.
Baca: Kurangi PHK, Pemerintah Bolehkan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Lagi
Juru bicara Qantas, menyebutkan saat ini maskapai penerbangan di seluruh dunia telah menghentikan kegiatan operasional mereka. Perusahaan juga menghentikan pengiriman pesawat akibat pandemic corona.
Baca: Anies Terbitkan Pergub Sanksi: Kendaraan Langgar Ketentuan PSBB Siap-siap Diderek
Beberapa pekan lalu Qantas juga telah membatalkan pemesanan A350, yang rencananya digunakan sebagai penerbangan komersil terpanjang di dunia yakni Sydney - London.
Menurut Qantas perjalanan internasional diproyeksi akan membutuhkan waktu yang lebih lama, untuk normal kembali karena saat ini pihak maskapai sedang berupaya memulihkan kondisi perusahaan.
Baca: Pendapat Dahlan Iskan Tentang Usulan DPR Agar BI Cetak Uang Banyak
Qantas juga telah merumahkan 25.000 pegawainya hingga akhir Juni lantaran maskapai ini saat ini hanya menerbangkan 5 persen armada di rute domestik dan 1 persen untuk rute internasional.