Kuartal I 2020, BNI Raup Laba Bersih Rp 4,25 Triliun
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,25 triliun pada kuartal I 2020.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,25 triliun pada kuartal I 2020. Angka tersebut tumbuh 4,3 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu Rp 4,08 triliun.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan perseroan melewati kuartal I 2020 dengan penuh tantangan karena pandemi virus corona (Covid-19) tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, namun juga menghambat perekonomian.
Baca: Pandemi Corona, Pengguna BNI Mobile Banking Naik 84 Persen
"Namun di tengah tantangan serius tersebut, BNI berhasil mencatatkan kinerja kuartal I (2020) yang stabil dan cukup dapat diandalkan sebagai bekal menjalankan bisnis hingga akhir tahun yang tidak akan mudah. Terutama pada penguatan likuiditas dan pengelolaan kualitas aset," kata Putrama, dalam agenda Press Conference Kinerja Q1 2020 yang digelar secara virtual, Selasa (19/5/2020) sore.
Pada akhir kuartal I 2020, BNI masih mampu menumbuhkan pinjaman sebesar 11,2 persen secara year on year (yoy), yaitu dari Rp 521,35 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 579,60 triliun.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2019, pinjaman tumbuh 4,1 persen secara year to date (ytd).
Hal ini, jelas dia, sejalan dengan strategi BNI yang sangat selektif dalam melakukan ekspansi di tengah pandemi Covid-19.
Adapun peningkatan pinjaman ini ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,4 persen (yoy) yaitu dari Rp 575,75 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 635,75 triliun pada kuartal I 2020.
Dengan pertumbuhan DPK yang baik ini, BNI memiliki likuiditas yang sehat, yakni loan to deposit ratio (LDR) BNI pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 92,3 persen.
Dari sisi profitabilitas, kinerja kredit yang baik mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 9,54 triliun atau meningkat 7,7 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 8,86 triliun.
Kenaikan NII tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,8 persen dan penurunan beban bunga sebesar -2,5 persen.