Survei Prudential: Minat Masyarakat Indonesia Terhadap Asuransi Syariah Meningkat
Yang menarik, produk asuransi syariah tidak hanya makin diminati masyarakat muslim, tapi juga non-muslim di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance membuat survei untuk mendapatkan update tentang perkembangan minat masyarakat terhadap asuransi syariah di Indonesia.
Dari hasil survei yang digelar pada 2020 tersebut terlihat, sebanyak 58 persen responden menyatakan tertarik membeli produk asuransi syariah. Persentase responden ini menunjukkan tren meningkat dari survei sebelumnya yang hanya 31 persen menyatakan minat terhadap produk asuransi syariah.
Government Relations and Community Investment Director Prudential Nini Sumohandoyo dalam acara diskusi dengan media via streaming yang diikuti Tribunnews, Senin (18/5/2020) menjelaskan, hasil survei terbaru ini tentu saja menggembirakan.
Data ini mencerminkan makin tingginya potensi pasar asuransi syariah di Indonesia. "Ada kenaikan 18 persen dari (hasil survei) tahun sebelumnya," ungkap Nini.
Yang menarik, produk asuransi syariah tidak hanya makin diminati masyarakat muslim, tapi juga non-muslim di Indonesia.
Nini memperkirakan, pasar asuransi jiwa syariah dapat mencapai Rp 9,6 triliun dalam tiga tahun ke depan. Dia menyebutkan, Prudential sejak awal menggarap pasar asuransi syariah di Indonesia dan kini menjadi pemegang market share terbesar di segmen ini.
Baca: Viral 247 Awak Pramugari Batik Air Ajukan Petisi THR, Begini Tanggapan Lion Air Group
Temuan menarik lainnya dari hasil survei ini adalah minat kalangan muda atau milenial terhadap produk asuransi syariah makin tinggi. Dari hasil survei, sebanyak 44 persen pembeli polis asuransi syariah adalah kalangan milenial.
Baca: Yakin Dapat Obati Covid-19, Donald Trump Minum Obat Malaria Setiap Hari
Dilihat dari profil produksinya, Nini menjelaskan, sebanyak 75 persen nasabah membeli produk PRUSyariah kesehatan, disusul 58 persen produk asuransi kecelakaan diri, 45 persen produk asuransi pendidikan anak, dan 43 persen menyatakan membeli asuransi plus investasi dan 30 persen asuransi pensiun.
Baca: Inden MPV Renault Triber Tembus 1.500 Unit, Pengiriman Dilakukan Bertahap Sampai Juni
Di internal Prudential, PRUSyariah memberikan kontribusi terhadap total pendapatan Prudential sebesar Rp 3,7 triliun atau naik 1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding periode sebelumnya di Rp 3,6 triliun.
Di sepanjang 2019 lalu, PRUSyariah menjadi market leader di pasar asuransi syariah di Indonesia.
Baca: Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan
Sementara, pencapaian dana tabarru sampai akhir 2019 naik 15 persen yoy menjadi Rp 887 miliar. Kontribusi tabarru' ini naik 8 persen yoy menjadi sebesar Rp 2,5 triliun.
Namun demikian, kinerja aset PRUSyariah turun 1 persen yoy menjadi Rp 9,1 triliun.
Jens Reich, President Director Prudential Indonesia mengaku bangga atas capaian ini. Dia mengatakan, pencapaian ini tak lepas dari kepercayaan nasabah yang terus meningkat dalam 13 tahun terakhir.
Selain itu, capaian ini juga berkat kerja keras para tenaga pemasar berlisensi syariah Prudential Indonesia yang kini jumlahnya mencapai lebih dari 114.000 orang, dan diklaim sebagai yang terbesar di industri.
Melihat tren positif ini, Jens Reisch yakin Indonesia berpeluang menjadi pemimpin ekonomi syariah di dunia dengan didukung populasi umat muslim satu terbesar di dunia.