Harta Orang Terkaya Indonesia Merosot hingga Ratusan Triliun Rupiah di Tengah Pandemi Covid-19
Dengan begitu, total harta kekayaan Tan Siok Tjien saat ini adalah 6,41 miliar dollar AS atau Rp 96,1 triliun.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak awal tahun, harta dua orang bos Djarum merosot 11,8 miliar dollar AS atau Rp 177 triliun (kurs dollar Rp 15.000) dari yang sebelumnya 33,2 miliar dollar AS (Rp 498 triliun).
Melanisir Bloomberg Billionaires Index, Senin (25/5/2020), dua orang bos Djarum tersebut yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono yang masing-masing mengalami penurunan harta Rp 6 miliar dollar AS (Rp 90 triliun) dan 5,8 miliar dollar AS (Rp 87 triliun).
Dengan begitu, total harta keduanya saat ini 21,4 miliar dollar AS (Rp 321 triliun).
Budi Hartono dan Michael Hartono adalah pemilik bersama Grup Djarum, atau merupakan produsen yang menguasai hampir seperlima pasar rokok yang diproduksi di Indonesia.
Kedua bersaudara ini juga merupakan pemegang saham terbesar di PT Bank Central Asia, Tbk yang merupakan bank terbesar di Indonesia.
Melansir RTI, keduanya memiliki 13,54 miliar saham di BCA.
Jika dividen setiap lembarnya Rp 455, maka keduanya akan mengantongi Rp 6,16 triliun.
Berkurangnya harta orang-orang terkaya Indonesia ini terjadi di tengah pandemi covid-19 atau virus corona.
Sementara itu, harta Tan Siok Tjien yang merupakan istri mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo, lenyap 1,7 miliar dollar AS atau Rp 25 triliun dibandingkan pada awal tahun sebesar Rp 8,11 miliar dollar AS atau Rp 121,6 triliun.
Dengan begitu, total harta kekayaan Tan Siok Tjien saat ini adalah 6,41 miliar dollar AS atau Rp 96,1 triliun.
Selanjutnya, harta bos Barito Pacific, Prajogo Pangestu, mengalami penurunan 2,4 miliar dollar AS selama setahun atau Rp 36 triliun menjadi 6,24 miliar dollar AS atau Rp 93,6 triliun.
Di sisi lain, harta bos Indorama Corporation atau perusahaan petrokimia dan tekstil, Prakash Lohia, berhasil meningkatkan kekayaannya dalam lima bulan terakhir sebesar 208 juta dollar AS atau Rp 3,12 triliun.
Saat ini total harta Prakash Lohia sejumlah 5,64 miliar dollar AS atau Rp 81 triliun.
Daftar orang terkaya
Majalah Forbes pada Selasa (7/4/2020) lalu baru saja merilis daftar miliarder dunia.
Secara global, terdapat 2.095 miliarder di seluruh dunia dalam daftar tersebut. Dari keseluruhan jumlah tersebut, terdapat 15 miliarder yang berasal dari Indonesia.
Di dalam daftar orang terkaya di dunia itu, Hartono Bersaudara masih menempati posisi teratas orang terkaya asal Indonesia.
Budi Hartono menempati posisi ke-80 daftar tersebut, diikuti Michael Hartono yang menempati posisi ke-86.
Forbes mencatatkan, nilai kekayaan Budi dan Michael Hartono masing-masing sebesar 13,6 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 217,6 triliun (kurs Rp 16.000) dan 13 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 208 triliun.
Di posisi berikutnya terdapat Sri Prakash Lohia, yang menempati posisi 414 dunia dengan nilai kekayaan 4,3 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 68,8 triliun.
Kemudian, posisi berikutnya ditempati Dato Sri Tahir dan keluarga serta Prajogo Pangestu.
Berikut daftar 15 orang terkaya di Indonesia tahun ini versi Forbes.
1. Budi Hartono (Djarum Group), kekayaan 13,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 217,6 triliun
2. Michael Hartono (Djarum Group), kekayaan 13 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 208 triliun
3. Sri Prakash Lohia (Indorama), kekayaan 4,3 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 68,8 triliun
4. Tahir dan keluarga (Mayapada Group), kekayaan 4,1 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 65,6 triliun
5. Prajogo Pangestu (Barito Pacific), kekayaan 3,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 56 triliun
6. Chairul Tanjung (CT Corp), kekayaan 3,1 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 49,6 triliun
7. Martua Sitorus (Wilmar), kekayaan 1,8 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 28,8 triliun
8. Mochtar Riady dan keluarga (Lippo Group), kekayaan 1,7 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 27,2 triliun
9. Peter Sondakh (Rajawali Corpora), kekayaan 1,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 25,6 triliun
10. Murdaya Poo (Central Cipta Murdaya Group), kekayaan 1,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 19,2 triliun
11. Theodore Rachmat (Triputra Group, Adaro Energy), kekayaan 1,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 19,2 triliun
12. Djoko Susanto (Alfamart), kekayaan 1,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 19,2 triliun
13. Sukanto Tanoto (Royal Golden Eagle, Asian Agri), kekayaan 1,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 19,2 triliun
14. Low Tuck Kwong (Bayan Resources), kekayaan 1,1 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 17,6 triliun
15. Winarko Sulistyo (Fajar Paper), kekayaan 1,1 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 17,6 triliun