Diikuti Pebisnis Luar Negeri, 150 Perusahaan Ramaikan Halal Fair
Sebanyak 150 perusahaan dari berbagai sektor bisnis akan meramaikan penyelenggaraan Halal Fair y pada 6-9 Desember di ICE BSD Tangerang.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 150 perusahaan dari berbagai sektor bisnis seperti fesyen, kuliner halal hingga ritel akan meramaikan penyelenggaraan Halal Fair yang akan berlangsung pada 6-9 Desember di ICE BSD Tangerang.
Event ini menjadi wadah para pebisnis UMKM halal membentuk jejaring bisnis dan menjaring kemitraan dengan pasar global karena juga akan diikuti peserta dari Mesir, Malaysia, Uzbekistan dan Tunisia.
“Event ini sebagai bentuk komitmen kami untuk mendorong kemajuan bisnis produk halal dan meningkatkan literasi ekonomi syariah, Halal Fair yang kami selenggarakan sejak 2019 selalu menyuguhkan sesuatu yang baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang dinamis," kata Project Director WPCitra, Satrio Sukur pada acara Technical Meeting di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Satrio menjelaskan, gelaran Halal Fair ini juga merupakan suatu bentuk dukungan penuh bagi pemerintahan Prabowo-Gibran atas keberlanjutan program ekonomi syariah dan halal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Dalam RPJPN disebutkan agenda pembangunan ekonomi dan keuangan syariah yang dirumuskan secara pararel dalam master plan ekonomi syariah 2024-2029.
“Tantangannya bagi kami pelaku usaha bisnis halal adalah bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai moral dan rasional dari ekonomi syariah dan bisnis produk halal sehingga inklusif dan universal sesuai dengan prinsip rahmatan lil’alamiin," kata Satrio.
Baca juga: Wajib Halal Berlaku Mulai 18 Oktober 2024, BPJPH Siapkan 1.032 Pengawas Jaminan Produk Halal
"Melalui Halal Fair – The Most Inspiring Halal Event, kami mengharapkan bisa menjadi wahana dalam mempromosikan dan memasarkan produk halal dan gaya hidup halal serta memperkuat ekosistem ekonomi syariah di tanah air,” kata dia.
Menurut dia, keberlanjutan program ekonomi syariah dan halal ini juga didorong oleh daya beli terhadap produk halal yang terus meningkat, terutama dari masyarakat muslim Indonesia yang merupakan bagian dari kelas menengah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan dinamis.
Targetnya dalam jangka pendek, event Halal Fair bisa turut mendorong transaksi dan perputaran bisnis dalam pemenuhan kebutuhan produk halal dalam negeri dari produsen nasional.
Satrio Sukur menilai tren minat masyarakat berbelanja produk halal meningkat khususnya pada produk fashion dan kuliner.
“Masyarakat sepertinya sudah mengidentikan Halal Fair sebagai salah satu agenda belanja produk fashion syar’i terbaru sambil family time me-recharge pemahaman tentang gaya hidup halal melalui berbagai sharing dari para asatidz dan praktisi bisnis halal,” ungkapnya.
Baca juga: Sertifikasi Halal Kini Wajib, BPJPH Terjunkan 1.032 Personel Pengawas
Dia menyebutsekitar 20 persen exhibitor baru pada Halal Fair kali ini yang berasal dari produk fashion dan kuliner.