Menperin: Pasar Ekonomi Syariah dan Industri Halal Indonesia Sangat Menjanjikan
Nilai konsumsi produk halal di dunia diperkirakan mencapai 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2024.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - State of the Global Islamic Report (SGIER) edisi 2023/2024, mengungkapkan, nilai konsumsi produk halal di dunia diperkirakan mencapai 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2024.
Sementara Pew Research Centers Forum on Religion and Public Life memproyeksikan jumlah populasi penduduk muslim di dunia akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia di tahun 2030.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai peningkatan angka tersebut sejalan dengan pertumbuhan pada permintaan produk industri halal.
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi penduduk muslim terbesar kedua di dunia, yang mencapai 241,7 juta jiwa, memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal," tutur Agus dalam keterangannya, Sabtu (28/9/2024).
Di Indonesia, pada triwulan I tahun 2024, sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) tumbuh 1,94 persen (yoy).
Sektor unggulan halal diantaranya sektor makanan dan minuman halal yang tumbuh 5,87 persen (yoy) dan modest fashion mencatatkan pertumbuhan 3,81 persen (yoy).
Posisi ekonomi syariah Indonesia di tataran global terus meningkat di berbagai sektor. Tahun lalu, secara keseluruhan Indonesia berhasil naik satu peringkat menjadi posisi ketiga pada Global Islamic Economy Indicator dalam SGIER 2023/2024 yang dirilis oleh Dinar Standard.
Posisi ke-3 Indonesia tersebut, setelah Malaysia dan Arab Saudi, dengan melampaui posisi Uni Arab Emirat dan Bahrain.
"Dari lima indikator penilaian, terdapat tiga indikator yang menopang kenaikan tersebut dan berkorelasi dengan upaya Kementerian Perindustrian di sektor industri halal," ungkap Menperin.
Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan Masterplan Industri Halal dan Platform Satu Wakaf Pada Pembukaan ISEF 2023
Pertama, Indonesia berhasil naik tiga peringkat menjadi posisi kelima pada sektor industri farmasi dan kosmetik halal.
Selanjutnya, pada sektor industri makanan halal, Indonesia menempati peringkat ketiga, mengungguli Turki, Singapura, dan Thailand.
Kemudian, pada sektor modest fashion, Indonesia menempati level ketiga, melewati Singapura dan Italia.
Baca juga: Ciptakan Pasar Industri Halal, Kemenperin Buka Halal Indo pada 26-29 September di ICE BSD
"Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mempromosikan dan meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk industri halal, kami menyelenggarakan kegiatan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) ini, yang telah kami lakukan setiap tahunnya sejak tahun 2021," jelas Agus.
Melalui rangkaian acara IHYA, Menperin memberikan apresiasi kepada para stakeholders industri halal yang mendukung dan berperan aktif dalam mengakselerasi perkembangan dan pemberdayaan industri halal nasional.